Surabaya (pilar.id) – Sebanyak 20 bakal calon rektor (bacarek) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah memaparkan rencana strategi mereka ke depan dalam acara Pemaparan dan Debat Para Bacarek Periode 2024-2029.
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS, Prof. M. Nuh, menyatakan bahwa proses pemaparan ini mengusung prinsip meritokrasi untuk menentukan calon rektor dari putra-putri terbaik ITS. “Selama proses pemaparan ini, MWA (Majelis Wali Amanat) mengusung prinsip meritokrasi untuk menentukan carek dari putra-putri terbaik ITS,” ujar Prof. Nuh, Selasa (14/11/2023).
Prof. Nuh menegaskan bahwa ITS akan memangkas 20 bacarek tersebut menjadi hanya 5 calon terpilih, untuk tetap mendukung kesatuan dan kebersamaan di ITS.
Pemaparan dari 20 bacarek tersebut berlangsung selama dua hari dengan pembagian 10 bacarek per harinya. Pemaparan dibagi menjadi tiga sesi utama, termasuk pemutaran video dan paparan lisan oleh bacarek, memaparkan program unggulan secara singkat selama 6 menit.
Selanjutnya, bacarek akan menjawab pertanyaan dari undian yang telah disiapkan, dan para sivitas ITS dapat memberikan pertanyaan secara terbuka yang akan ditanggapi langsung oleh bacarek.
Tidak hanya itu, kualitas para bacarek juga diuji melalui pertanyaan seputar studi kasus menjadi rektor, diharuskan untuk dijawab secara langsung, dengan jawaban yang bisa disanggah oleh bacarek lain.
Ketua Panitia Pemilihan Calon Rektor ITS, Prof. Triyogi Yuwono, menyampaikan harapannya kepada bacarek yang telah menyampaikan rencana strategisnya. Ia juga mengingatkan bahwa e-aspirasi ITS untuk proses pemilihan telah memasuki masa uji coba yang dapat diakses melalui akun MyITS.
“Melalui kegiatan ini, sivitas akademika ITS diharapkan dapat lebih mengenal bacarek yang akan dipilih nantinya,” ujarnya. (ipl/hdl)