Ponorogo (www.pilar.id) – Ada kejadian menarik saat Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan sambutan dalam acara Pernikahan Naahilah Hunafaa’ Al Qudsy dengan Hanif Indra Kusuma, yang digelar di Ponpes Modern Darussalam Gontor Kabupaten Ponorogo, Minggu (21/11/2021).
Hadir dalam acara itu Ustadz Abdul Somad, K.H Hasan Abdullah Sahal, Prof Dr K.H Amal Fathullah Zarkasyi, Drs. K.H Akrim Mariyat, Bupati Ponorogo Sugiri, dan Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita.
Di awal sambutannya, Emil berceletuk bahwa saat ini dirinya sedang audisi untuk menjadi ‘santri naturalisasi’ di Ponpes Modern Darussalam Gontor. Sontak ucapannya menuai gela tawa dari para tamu.
“Saya ceritanya sedang diaudisi untuk menjadi ‘santri naturalisasi’, kalau tadi pak Bupati Ponorogo sudah diakui kalau saya masih proses,” ujar Mantan Bupati Trenggalek sembari tertawa.
Emil menceritakan bahwa kehadirannya di Ponpes Modern Darussalam Gontor kali ini menjadi ajang nostalgia bagi dirinya. Terutama saat dirinya masih menjadi Bupati Trenggalek.
“Saya seringnya kesini karena dulunya saya Bupati Trenggalek, Ponorogo adalah tetangganya Trenggalek,” tandasnya.
Selanjutnya, Emil mengutarakan secara singkat tentang silsilah keluarga KH. Hasan Besari yang ternyata masih ada silsilah dengan keluarga besar ayahandanya, Hermanto Dardak.
“Terus kalau ngerunut runut Kyai Hasan Sahal, katanya wonten Kyai di ponorogo yang masih nyambung keturunannya itu ke Trenggalek yaitu Kyai Hasan Besari yang mana memang kalau dari ayah saya keatasnya, keluarganya memang disebutnya Kauman. Dan tinggalnya disamping masjid. Eyang putri kami itu memang kakeknya-lah yang mendirikan Masjid Jami Trenggalek,” ulas Suami Arumi Bachsin tersebut.
“Jadi salah satu ilmu jadi santri salah satunya ilmu nasab, kalau ditanya bener atau tidaknya garis silsilahnya, wallahualam,” terus Emil.
Karena itu, Emil tak menampik jika sebenarnya setiap orang akan menjadi saudara satu sama lain.
“Jadi gatuk gatuk kiri kanan, lama lama semua orang saya akui saudara semua disini dan memang itu semua intinya jadi saudara kalau ditarik diatas. Mudah mudahan suasana semuanya guyub seperti ini,” tandasnya yang kemudian disambut tawa oleh para hadirin.
Ponpes Modern Darussalam Gontor juga memiliki kenangan tersendiri bagi Emil, karena menjadi tempat terakhir pertemuan dirinya dengan adik kandungnya Eril Dardak yang telah meninggal tiga tahun silam.
“Keluarga saya disini merasa sangat dekat, karena waktu itu memori terakhir bersama adik saya Eril Dardak dan saat itu kita menghadiri pernikahan,” ucapnya.
“Ini adalah takziah sekaligus juga mendoakan dan memberi kekuatan dan ini benar benar sangat berkesan bagi kami,” tambah Emil.
Di tengah sambutannya, Emil juga sempat menyapa Ustad Abdul Somad yang juga hadir secara langsung. “Jadi kalau ditanya ini acara internal rasanya internal, karena saya yakin buat Ustad Abdul Somad ini internal, buat saya juga boleh mengaku ini internal karena kedekatan,” terang Emil.
Setelah itu, Pria berusia 37 tahun tersebut kembali berceletuk, berharap agar dirinya lulus audisi menjadi ‘santri naturalisasi’ Ponpes Modern Darussalam Gontor.
“Saya berharap mudah mudahan beberapa penyampaian saya ini bisa diluluskan untuk menjadi santri naturalisasi,” ucapnya sambil tersenyum.
Sebagai penutup sambutannya, Emil berharap agar Ponpes Modern Darussalam Gontor akan terys melahirkan banyak tokoh penting yang memberikan sumbangsih besar bagi Indonesia.
Tak hanya itu, seusainya memberikan sambutan, Emil yang hendak turun dari panggung acara, diminta tetap di panggung karena band pengiring tiba-tiba memainkan lagu kemesraan.
“Ya, ini syarat terakhir untuk menjadi santri naturalisasi, bernyanyi lagu kemesraan,” celetuk Emil dan diikuti gela tawa dari seluruh tamu. Sembari tetap bermasker, Emil melantunkan lagu “Kemesraan”.
Sementara itu, Ustadz Abdul Somad (UAS) yang dapat giliran sambutan setelah Emil merespon Emil Dardak dengan menyampaikan bahwa dirinya juga sudah menjadi santri sejak menikah dengan Fatimah Az Zahra yang merupakan alumnus Ponpes Gontor.
“Saya sebenarnya sudah jadi santri sejak 6 bulan lalu saat dinikahkan dengan alumnus Gontor, tapi kali ini mengikuti evaluasi semester,” kata UAS sambil tersenyum.