Yogyakarta (pilar.id) – Perayaan HUT Kota Yogyakarta ke-266 terus bergulir hingga 9 Oktober 2022 mendatang. Beberapa event istimewa digelar, di antaranya Pameran Industri Kreatif Jogja #2 Sekati Ing Mall di Galeria Mall.
Acara ini digelar di tiga pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta, yakni di Mall Malioboro, Galeria Mall dan Lippo Mall pada 5-10 Oktober 2022.
Sekati dalam Bahasa Jawa berarti gamelan sebagai simbol acara sekaten. Selain itu, Sekati juga dimaknai sebagai Selaksa Karya Sepenuh Hati dengan berbagai karya yang melibatkan hati pembuatnya dan memperhatikan hati penikmatnya.
Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Sumadi mengatakan gelaran Sekati ing Mall ini, diinisiasi saat tengah menghadapi pandemi dan tahun ini menjadi tahun kedua penyelenggaraan.
Lebih lanjut, Sumadi menyebut Kota Yogyakarta memberikan ruang bagi UMKM untuk kembali berusaha dan meningkatkan kesejahteraan serta memberdayakan masyarakat dengan menggandeng sekitar 80 UMKM yang terbagi di tiga pusat perbelanjaan.
“Ada 30 UMKM di Galeria Mall, 40 UMKM di Malioboro Mall, dan 10 UMKM Lippo Mall. Konsep Sekati Ing Mall ini, sama dengan tahun lalu dengan keterlibatan UMKM, para desainer di Kota Yogyarta dalam acara fashion show, serta arakan perebutan gunungan sekati yang tidak lepas dari filosofi sekati,” jelas Sumadi, Kamis (6/10/2022).
Selain itu, lanjut dia, juga untuk mengangkat spirit sekaten dalam rangka meningkatkan ekonomi lokal yang dikemas di pusat perbelanjaan modern.
Menurut Sumadi, Sekati Ing Mall bukan pengganti atau pesaing bagi sekaten. Tetapi, pada hakikatnya kegiatan ini menghadirkan dan menghidupkan suasana perayaan sekaten sebagai media sarana UMKM untuk bertemu dengan pembelinya.
Selain itu juga memperluas pemasyarakatan, pengembangan jejaringan (network), meningkatkan kesempatan peluang terjadinya transaksi, serta untuk mengembangkan sumber daya manusia bagi pelaku UMKM.
Selaras dengan tema peringatan HUT Kota Yogyakarta ke-266, yakni Sulih Pulih Luwih acara ini sebagai ajang bagi para pelaku UMKM untuk mencerminkan adaptasi dari masyarakat pelaku UMKM, desainer, pelaku bisnis dan pemkot Kota Yogyakarta untuk terus berupaya bangkit dan sembuh dari pandemi.
Kemudian berupaya lebih baik atau Luwih untuk membangkitkan sektor, khususnya ekonomi. Lebih lanjut, Sumadi menuturkan, hal ini merupakan salah satu komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk terus mengembangkan UMKM sehingga dapat sejajar dengan pengusaha-pengusaha besar.
“Kita berupaya untuk mendorong agar keberadaan pusat perbelanjaan tetap menjunjung tinggi dan menjaga ciri khas Kota Yogyakarta serta memberikan kesempatan yang luas bagi para pelaku UMKM untuk terus bergandengan tangan mengembangkan potensinya,” lanjut Sumadi lagi.
Sehingga, imbuhnya, keberadaan pusat perbelanjaan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Kota Yogyakarta.
“Juga bagi para konsumen, untuk mendukung produk dalam negeri,” tutup Sumadi. (riz/hdl)