Jakarta (pilar.id) – Pada tanggal 14 Juni 1779, seorang astronom bernama Pierre Méchain melakukan penemuan yang signifikan dalam bidang astronomi. Ia menemukan sebuah objek langit yang kemudian dikenal sebagai Galaksi Bunga Matahari atau dalam bahasa Latin disebut M63. Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam pemahaman manusia tentang alam semesta.
Pierre Méchain, astronom asal Prancis, merupakan salah satu anggota tim yang ditugaskan untuk melakukan pengukuran dan pemetaan langit oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis. Pada saat itu, Galaksi Bunga Matahari belum diketahui keberadaannya.
Pada tanggal tersebut, Méchain mengamati sebuah objek samar di langit yang tidak terdaftar dalam katalog astronomi saat itu. Setelah melakukan observasi yang lebih teliti, ia menyadari bahwa objek tersebut adalah sebuah galaksi yang terletak sekitar 37 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini memiliki struktur spiral yang menyerupai bunga matahari, sehingga diberi nama Galaksi Bunga Matahari.
Penemuan Galaksi Bunga Matahari oleh Pierre Méchain sangat berarti dalam pengembangan astronomi. Galaksi ini menjadi salah satu objek langit yang dipelajari secara mendalam oleh para ilmuwan untuk memahami struktur dan evolusi galaksi.
Pierre Méchain sendiri terus berkontribusi dalam bidang astronomi dengan penemuan dan pengukuran lainnya. Ia adalah salah satu tokoh penting dalam pemetaan langit pada abad ke-18 dan berperan dalam memperkaya pengetahuan manusia tentang alam semesta.
Penemuan Galaksi Bunga Matahari oleh Pierre Méchain pada 14 Juni 1779 menjadi bukti kehebatan dan ketelitian para astronom dalam mengungkap keajaiban alam semesta. Penemuan ini tetap menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah astronomi yang menginspirasi generasi-generasi berikutnya untuk terus menjelajahi dan memahami jagad raya yang luas ini. (ret/hdl)