Jakarta (pilar.id) – Dua pekan lalu, tepatnya pada Jumat (27/1/2023), muazin Masjid An-Nuur Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bernama Hasan meninggal dunia saat mengumandangkan azan jelang shalat Jumat.
Muazin yang telah mengabdikan dirinya selama 30 tahun di Masjid An-Nuur Kemendagri tersebut meninggal dunia di usia 56 tahun.
Dua pekan setelahnya, ahli waris muazin Kemendagri tersebut, menerima santunan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sebesar Rp320.780.312.
Santunan berupa jaminan sosial tersebut, diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada istri almarhum bersama satu orang anaknya secara simbolik selaku ahli waris di Masjid An Nuur Kemendagri, Jumat (10/2/2023) lalu.
Santunan dari BPJS Ketenagakerjaan yang diterima ahli waris tersebut terdiri dari, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan beasiswa untuk satu orang anak.
Dalam prosesi penyerahan tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Benni Irwan juga mengajak keluarga besar Kemendagri untuk mendoakan almarhum.
“Semoga segala kesalahan semasa hidupnya diampuni, semua amal ibadah semasa hidupnya diterima Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mendapatkan rahmat dan tempat yang luas di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta dimasukkan ke dalam surga. Aamiin Ya Rabbal Alamin,” kata Benni.
Atas pengabdian yang telah dilakukan Hasan selama 30 tahun di Masjid An Nuur Kemendagri, Benni juga turut menyampaikan apresiasi mewakili keluarga besar Kemendagri.
“Beliau telah mengabdikan dirinya di Kemendagri selama 30 tahun. Sehari-hari kita sangat dekat dengan beliau. Jadi sesungguhnya kita sangat merasa kehilangan,” terangnya.
Lebih lanjut, Benni juga berharap santunan dari BPJS Ketenagakerjaan yang telah diterima oleh ahli waris almarhum nantinya dapat memberikan manfaat terutama untuk kehidupan ekonomi dan pendidikan anak almarhum yang masih sekolah.
“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi ahli waris untuk dapat meneruskan hal-hal baik yang biasa dilakukan oleh Hasan (almarhum) semasa hidupnya,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah DKI Jakarta BPJS ketenagakerjaan Deny Yusyulian mengucapkan terima kasih atas dukungan Kemendagri, karena terus mendorong terlindunginya seluruh pekerja terutama untuk non-Aparatur Sipil Negara (ASN).
Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, pekerja non-ASN yang terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan baru berjumlah 500-an orang.
“Masih ada sekian direktorat lagi yang belum terlindungi dan kami mohon agar ini bisa menjadi cerminan bahwa kehadiran negara melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan. Bisa kita lihat di kegiatan siang hari ini bahwa negara hadir memastikan ahli waris bisa melanjutkan kehidupannya jauh lebih baik lagi,” ungkapnya. (fat)