Surabaya (pilar.id) – Berawal dari kumpulan foto-foto dari 12 tahun lalu, membuat Hengki Setiawan yang merupakan fotografi di bidang pariwisata di Surabaya ini membuat sebuah buku kumpulan foto berjudul Surabaya Mbois yang dilaunching di Mazaya Cafe and Roastery pada Senin (27/3/2023).
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Hengki kepada wartawan sebelum launching buku dimulai, jika buku dengan 90 halaman yang memuat hasil foto jepretannya ini, berawal saat ia menemukan file-file foto dilaptopnya dan berkeinginan untuk disebar luaskan kepada masyarakat agar bisa melihat indah dan uniknya kehidupan di Kota Surabaya.
“Saya baru ingat di Desember tahun lalu, kalau ada banyak foto lama saya yang mau digarap tapi tidak pernah jadi, maka saya langsung minta beberapa teman lainnya untuk membantu saya mewujudkan buku ini,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika dalam bukunya tersebut tak hanya berisikan foto-foto, namun juga ada penjelasan atau penggambaran yang ditulis oleh Heti Palestina Yunani selaku pembuat essay dalam buku yang ketiganya ini.
“Sebelum ini saya sudah pernah menerbitkan buku, pertama di tahun 2011 berjudul Cara Indah Mengasah Kreativitas dan Paspor Kreatif di tahun 2013 tanpa foto,” sebutnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bila selama pengerjaan buku tersebut, dirinya sedang berada di Australia dan sepenuhnya penggarapan dilakukannya melalui via chat
“Saat itu saya sedang berada di Australia, tetapi syukurnya buku ini selesai karena bantuan teman-teman juga di Indonesia dan buku ini sebagai hadiah buat umur 60 tahun saya,” jabarnya.
Dalam acara peluncuran ini, Hengki juga mengatakan bila bukunya tersebut juga akan dijual dengan harga 400 ribu rupiah dan seluruh profitnya akan diberikan kepada komunitas Disabilitas Berkarya demi mendukung keberlangsungan kegiatan anak-anak di komunitas tersebut.
“Seluruh keuntungan dari penjualan buku ini akan diberikan kepada Komunitas Disabilitas Berkarya, dan ini juga sebagai ucapan rasa syukur saya diberikan usia hingga 60 tahun,” ucapnya.
Adanya kerjasama tersebut, Leo selaku pendiri Komunitas Disabilitas Berkarya merasa senang dan berharap dari dana yang terkumpul dapat menjadi penyemangat bagi anak-anak di Disabilitas Berkarya dalam waktu dekat ini akan juga membuat buku kedua mereka.
“Kami berterimakasih kepada pak Hengki atas kerjasamanya. Dana tersebut akan kami gunakan untuk pembuatan buku kedua anak-anak, yang pertama di tahun 2021 mereka membuat buku berjudul Tutur Mata dan sekarang proses pembuatan buku kedua,” tutupnya. (jel/din)