Surabaya (pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyoroti pentingnya strategi pengelolaan dinamika Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dalam menghadapi pesta demokrasi 2024.
Hal ini disampaikan oleh Emil saat menerima Praktek Kerja Dalam Negeri (PKDN) peserta Dik Sespimti Polisi RI Dikreg ke-32 TA 2023 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Emil menekankan bahwa stabilitas keamanan dan kondusivitas hanya dapat dicapai melalui sinergi dan kerjasama antara berbagai instansi dan stakeholder terkait, termasuk TNI-Polri. Menurutnya, pemerintah sangat mengandalkan peran TNI-Polri dalam menciptakan ketertiban dan keamanan di wilayah Jawa Timur.
Selain itu, Emil juga menekankan pentingnya menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Timur. Upaya ini bertujuan untuk menjamin kelancaran pesta demokrasi dan mencegah adanya manipulasi politik.
Selain itu, sosialisasi dan pendidikan politik kepada semua elemen masyarakat juga dianggap penting untuk membangun kesadaran politik dan menghindari penyebaran janji-janji tidak realistis atau kampanye hitam.
Emil juga menyoroti pentingnya pendekatan kultural dan spiritual dalam menghadapi pesta demokrasi. Menurutnya, faktor-faktor ini memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur. Pemerintah dan TNI-Polri perlu bekerja sama dalam memperkuat aspek kultural dan spiritual guna menjaga keharmonisan dan stabilitas masyarakat.
Lebih lanjut, Emil menyampaikan kebanggaannya atas capaian Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dan Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Jawa Timur.
IDI Jawa Timur pada tahun 2022 mencapai 84,92, naik 3,61 poin dari capaian tahun sebelumnya, yaitu 81,31. Selain itu, KUB Jawa Timur pada tahun 2021 juga lebih tinggi dari rata-rata nasional, yaitu 77,8, sementara KUB Indonesia berada pada angka 72,39.
Meskipun Jawa Timur merupakan wilayah yang heterogen, terutama di wilayah perkotaan, Emil mengakui bahwa ia dapat menerima perbedaan tersebut. Dia juga mengapresiasi peran para kiai di Jawa Timur yang mengedepankan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dan mendukung kebhinekaan, menghormati NKRI, serta mengapresiasi Pancasila.
Emil juga menekankan pentingnya menjaga perekonomian masyarakat sebagai bagian dari upaya menciptakan keamanan dan ketertiban dalam pesta demokrasi. Masyarakat harus berada dalam kondisi ekonomi yang stabil agar tidak mudah terpengaruh dengan tawaran-tawaran yang tidak benar.
“Dengan adanya intervensi dan perhatian dari pemerintah, kita berharap masyarakat tetap berada dalam kondisi yang kondusif saat menghadapi perhelatan politik nanti,” tegasnya. (hdl)