Jakarta (pilar.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengkonfirmasi bahwa hari ini ia diundang secara khusus oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara. Pertemuan tersebut adalah rapat terbatas yang membahas penataan Kawasan Borobudur.
“Iya, tadi rapat terbatas soal penataan Kawasan Borobudur. Jadi rapat dipimpin langsung oleh Pak Jokowi dengan Kementerian terkait. Intinya bagaimana proyek ini cepat selesai,” kata Ganjar saat dikonfirmasi pada Selasa (13/6/2023).
Ganjar menjelaskan bahwa dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi meminta semua pihak, baik dari Kementerian, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota yang terkait penataan Kawasan Borobudur, untuk melakukan percepatan. Proyek Strategis Nasional ini diharapkan selesai tepat waktu.
“Pak Menko Marinvest menyampaikan bahwa harus ada lembaga tunggal yang mengelola Borobudur. Pak Menag juga menyampaikan bahwa harus ada ruang ibadah untuk umat Budha. Sementara itu, kami di Provinsi dan Kabupaten Magelang diminta untuk mengambil peran masing-masing dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai,” terangnya.
Ganjar juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Magelang diminta untuk segera menyelesaikan pembangunan tempat pengelolaan sampah, sedangkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta untuk menyelesaikan permasalahan terkait Pasar Kujon.
“Mengenai pasar Kujon, kami sudah menganggarkan dana, namun belum dapat berjalan karena masih ada izin yang belum dikeluarkan, yaitu izin heritage impact assessment (HIA). Jika izin tersebut sudah diterbitkan, maka prosesnya dapat dipercepat. Secara keseluruhan, sebagian besar proyek sudah selesai,” jelasnya.
Ganjar menambahkan bahwa Presiden Jokowi sangat memperhatikan proyek penataan Kawasan Borobudur. Selain memiliki nilai historis yang luar biasa, Borobudur juga merupakan salah satu proyek strategis nasional yang memiliki potensi ekonomi yang besar.
“Selain menyelesaikan proyek fisik, kami juga diperintahkan oleh Presiden untuk mengadakan berbagai acara seperti Borobudur Marathon, Tour de Borobudur, acara musik, dan lain-lain. Termasuk acara ibadah, karena saat perayaan Waisak kemarin, seluruh hotel dan penginapan desa di Magelang penuh. Ini tentu baik dari segi ekonomi dan pariwisata,” tegasnya.
Ketika ditanya apakah ada pembahasan politik selain penataan Kawasan Borobudur, Ganjar tidak menampiknya. Ia menyatakan bahwa selalu ada pembahasan politik ketika ia bertemu dengan Presiden Jokowi.
“Selalu ada (pembahasan politik). Ketika saya bertemu dengan Pak Jokowi, selalu ada pembicaraan mengenai hal tersebut (politik),” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Ganjar juga menyampaikan bahwa Jokowi berbicara mengenai komunikasi antar beberapa partai. Jokowi selalu memantau perkembangan tersebut setiap hari.
“Jadi, ketika pimpinan partai bertemu dengan partai lain, beliau selalu memantau. Tadi beliau bertanya kepada saya, ‘Tahu berita itu (pertemuan antar pimpinan partai), ya, Pak Gub?’ Saya menjawab bahwa saya memantau. Beliau mengatakan bahwa itu bagus untuk demokrasi di Indonesia. Jadi, selalu ada pembahasan politik ketika bertemu dengan Pak Jokowi,” pungkasnya. (hdl)