Cianjur (pilar.id) – Desa Tegallega, Cianjur, akhirnya mendapat hujan yang mereka nantikan setelah empat bulan kemarau panjang. Keajaiban ini terjadi setelah Ganjar Pranowo bersama para kiai khos Cianjur dan ratusan santri melaksanakan salat istisqa di Ponpes Al Ittihad Cianjur pada Kamis (5/10/2023) sore.
Warga Dukuh Padakati Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang, Cianjur, merasa bersyukur karena doa mereka untuk hujan telah terjawab. Hujan turun sekitar pukul 16.00 WIB, meskipun hanya berlangsung selama lima menit. Sandi Octa, seorang warga Tegallega, melaporkan bahwa Ganjar Pranowo langsung mengabulkan doa mereka, dan warga merasa terharu melihat hujan tersebut.
Para petani di desa ini sangat bersyukur karena hujan tersebut menjadi berkah, mengingat mereka telah mengalami hampir empat bulan tanpa hujan, yang menyebabkan kerugian dalam pertanian mereka. Mereka mengucapkan terima kasih kepada Ganjar dan para kiai Khos Cianjur atas doa mereka, berharap hujan akan terus turun sehingga pertanian dapat pulih kembali.
Nandri, warga lainnya dari Desa Tegallega, bahkan merekam momen hujan tersebut karena mereka merasa takjub akan keajaiban Tuhan. Walaupun hujan tersebut hanya berlangsung sebentar, tetapi cukup untuk membuat warga merasa bahagia. Mereka berharap hujan akan turun lagi dalam waktu dekat.
Ganjar Pranowo sebelumnya berkunjung ke Desa Tegallega dan menginap di sana pada Rabu (4/10/2023) malam. Selama kunjungannya, ia mendengar keluhan warga tentang kesulitan air bersih akibat kemarau panjang yang meresahkan. Kemarau ini telah menyebabkan banyak tanaman mati dan gagal panen.
Setelah mendengar keluhan warga, Ganjar Pranowo diajak para kiai Khos Cianjur untuk melaksanakan salat istisqa guna memohon hujan. Salat istisqa dilaksanakan di lapangan Ponpes Al Ittihad pada pukul 14.30. KH Pipin S Aripin menjadi khatib salat dan mengajak semua masyarakat Indonesia untuk berdoa agar Allah memberikan hujan.
Selain memohon hujan, Ganjar Pranowo juga berdiskusi dengan ulama-ulama Khos Cianjur tentang isu-isu aktual yang dihadapi saat ini. Mereka berharap bahwa kehadiran Ganjar Pranowo dapat membawa berkah bagi desa mereka dan membantu mengatasi kesulitan yang mereka alami.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga mendapat sambutan hangat ketika mengunjungi Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah di Cipedak, Jakarta Selatan, pada Kamis (5/10/2023) malam. KH Said Aqil Siroj, pengasuh pesantren tersebut, bahkan mendoakan agar Ganjar terpilih menjadi presiden pada tahun 2024.
Ganjar tiba di pesantren bersama istri, Siti Atikoh, dan disambut oleh ratusan santri yang berjajar di halaman pesantren. Setelah melaksanakan salat isya berjamaah, Ganjar dan Said Aqil melakukan pertemuan tertutup selama sekitar satu jam.
KH Said Aqil Siroj mengungkapkan rasa syukurnya atas kunjungan Ganjar Pranowo dan mendoakan agar Ganjar terpilih sebagai presiden yang akan datang. Said Aqil juga memiliki kedekatan dengan keluarga Ganjar, terutama dengan kakek Siti Atikoh, KH Hisyam Abdul Karim, yang merupakan pejuang Nahdlatul Ulama (NU) asal Purbalingga.
Ganjar Pranowo dan Said Aqil Siroj telah memiliki hubungan yang erat sejak Ganjar menjabat sebagai anggota DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah. Dalam pertemuan ini, Said Aqil Siroj memberikan pesan kepada Ganjar untuk mempertahankan konsep Islam Nusantara jika terpilih menjadi presiden. Said Aqil berharap ide tentang Islam Nusantara dapat diteruskan dan bahkan diekspor ke luar negeri.
Ganjar Pranowo mengaku bahwa kunjungannya ke Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah adalah untuk mendapatkan wejangan dan nasihat, terutama mengenai sejarah Islam di Indonesia dan tokoh-tokohnya. Ganjar berjanji untuk mempertahankan dan mengembangkan konsep Islam Nusantara jika terpilih menjadi presiden.
Malam itu, Ganjar Pranowo juga memberikan motivasi kepada para santri di auditorium pesantren dan menerima hadiah buku karya KH Said Aqil Siroj berjudul ‘Allah dan Alam Semesta’, serta logo NU berukir emas sebagai tanda penghargaan. (hdl)