Semarang (pilar.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengedepankan nilai integritas dan sikap antikorupsi sebagai landasan utama bagi para pemimpin. Keyakinan ini dia sampaikan dalam acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun 2023 yang diadakan di Gedung BPSDMD Jateng, pada hari Senin (7/8/2023).
Dalam acara ini, Ganjar menggarisbawahi pentingnya peran pemimpin sebagai teladan dalam memerangi korupsi dan memberikan pelayanan publik yang optimal.
Dalam seragam khaki yang dipakainya, Ganjar menjelaskan pandangan berbeda mengenai pakaian tersebut. “Walaupun kami mungkin merasa keren ketika mengenakannya, masyarakat mungkin tidak begitu senang melihatnya,” ungkap Ganjar dengan nada santai.
Terkait fakta ini, Ganjar menekankan bahwa masih banyak masyarakat yang merasa belum terlayani dengan baik. Dia berpendapat bahwa para Aparatur Sipil Negara (ASN) seharusnya bangga menjadi abdi negara setelah mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Namun, upaya ini hanya dapat tercapai jika para ASN memiliki pimpinan yang menunjukkan contoh sikap integritas dan antikorupsi. Ganjar memperingatkan bahwa pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan pribadi memiliki potensi untuk memicu tindakan korupsi.
“Ketika mereka dapat menjadi contoh, maka akan ada inovasi yang muncul, serta perbaikan sistem. Ini semua berkaitan dengan pelayanan publik yang mudah, terjangkau, dan cepat untuk menyelesaikan tugas-tugas,” tegas Ganjar.
Oleh karena itu, dalam acara tersebut, Gubernur Jateng yang telah menjabat dua periode mendorong adanya diskusi-diskusi dan berbagi pengalaman buruk dalam menjalankan pemerintahan.
“Dengan cara ini, para pemimpin di masa depan, baik di tingkat dinas maupun kementerian, akan memahami apa yang perlu diperbaiki dan dikoreksi. Semua ini dimulai dari integritas pemimpin,” tambahnya.
Ganjar juga menekankan pentingnya transparansi administrasi ketika nilai-nilai ini diterapkan. Dengan demikian, para pemimpin dapat memberikan pertanggungjawaban yang akurat dan menyeluruh.
“Prinsip administrasi yang sederhana adalah transparansi dan akuntabilitas. Jika ini diterapkan, pemimpin akan menjadi pemimpin yang kuat, dengan sikap teguh dan tanpa rasa takut,” jelas Ganjar.
Ganjar berharap agar semakin banyak pemimpin yang memiliki karakter kuat, sehingga korupsi, kolusi, dan pungutan liar (pungli) dapat diminimalkan. Ia juga berharap adanya dorongan inovasi dari para pemimpin masa depan sebagai katalisator perkembangan bangsa Indonesia.
“Dalam kepemimpinannya di Jateng, Ganjar telah berhasil membangun sistem pencegahan korupsi, seperti mengimplementasikan kurikulum antikorupsi di sekolah, mendirikan desa antikorupsi, dan menunjukkan komitmennya dalam menciptakan pemerintahan yang bersih melalui sikap tegas kepada ASN.
Dalam dua periode kepemimpinannya, Ganjar juga berhasil menciptakan berbagai inovasi, seperti layanan aduan online LaporGub, penggratiskan biaya pendidikan, reformasi birokrasi yang gencar, serta berbagai program lainnya. (mad/hdl)