Semarang (pilar.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menerima kenang-kenangan istimewa dari Keuskupan Agung Semarang pada Jumat (1/9/2023). Kenangan tersebut berupa replika kepala tongkat Uskup Agung, Romo Mgr. Robertus Rubiyatmoko.
Replika kepala tongkat ini memiliki relief yang menggambarkan burung pelikan yang sedang melukai dirinya sendiri untuk memberi makan dan minum kepada anak-anaknya. Kenangan berharga ini diserahkan oleh Vikjen Romo YR. Edy Purwanto.
“Tujuannya (pemberian kenangan) adalah untuk mengingatkan bahwa siapapun yang memimpin, atau menjadi pemimpin, harus siap memberikan diri untuk kebaikan dan keselamatan bagi yang dipimpinnya,” ujar Romo Edy.
Romo Edy menegaskan bahwa kenangan ini diberikan secara khusus oleh Romo Rubi, sapaan akrab Uskup Agung, kepada Ganjar dengan harapan agar Gubernur Jateng yang telah menjabat dua periode ini dapat terus menjaga kepemimpinannya yang selalu bersedia berkorban demi rakyatnya.
Selama kesempatan ini, Romo Edy juga mengucapkan apresiasi kepada Ganjar atas kepemimpinannya selama 10 tahun di Jawa Tengah. Umat Katholik merasa sangat diperhatikan oleh Ganjar, dan hal ini merupakan bukti nyata dari kehadiran negara dan pemerintah dalam mendukung gereja.
Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh para rohaniwan dan suster yang hadir dalam acara tersebut. Suster Rusali, pemilik Yayasan Marsudirini, menggambarkan Ganjar sebagai sosok pemimpin yang sangat mengayomi.
“Saya baru pertama kali bertemu dengan Bapak. Dari cara bicaranya yang tenang dan penuh kasih, kami merasa diberi keamanan dan kenyamanan. Seorang pemimpin yang menciptakan rasa nyaman, ketenangan, akhirnya dapat mengatasi berbagai tantangan,” ungkapnya.
Romo FX Sugiyana, Vikep Semarang, juga mengungkapkan bahwa Ganjar telah memberikan inspirasi dengan sikapnya yang terbuka dan mendekatkan diri kepada rakyat. Hal ini juga memicu para rohaniwan untuk melakukan hal serupa dalam pelayanan mereka.
Gubernur Jateng yang akan pensiun pada 5 September 2023 ini mengapresiasi kerja sama dan dukungan yang telah diberikan oleh para rohaniwan, suster, dan bruder di Keuskupan Agung Semarang.
“Selama saya menjadi gubernur, banyak bantuan yang kami terima, sehingga kerukunan antarumat beragama sangat baik dan masyarakat hidup dalam damai,” ujar Ganjar.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas kenang-kenangan yang istimewa ini, yang memiliki makna mendalam bagi umat Katholik.
“Cerita tentang burung pelikan yang berkorban demi anak-anaknya dengan harapan mereka dapat hidup dari darahnya, memberi makna bahwa seorang pemimpin harus siap melayani, bahkan menderita dan berkorban, untuk melayani tujuan yang lebih besar. Ini adalah makna yang sangat dalam,” tambahnya.
Dengan penuh rasa hormat, Ganjar menerima kenang-kenangan ini sebagai simbol dari kerja kerasnya dan tekadnya untuk selalu melayani masyarakat dengan penuh dedikasi dan pengabdian. (rio/ted)