Jakarta (pilar.id) – Pembelian pesawat bekas oleh Kementerian Pertahanan mendapat kritik keras dari sejumlah purnawirawan TNI dan Polri. Kritik tersebut disampaikan dalam acara Ngopi Bareng Ganjar di Hotel Mercure Ancol, di hadapan Ganjar Pranowo, bakal calon presiden 2024 dari PDI Perjuangan, Minggu (30/7/2023).
Para jenderal purnawirawan tersebut mengkritik kebijakan pemerintah terkait pembelian pesawat bekas, yang mereka anggap merugikan Indonesia. Salah satu purnawirawan TNI, Marsekal Madya TNI (Purn) Dede Rusamsi, menyatakan bahwa pembelian pesawat bekas yang terbang tahun 2009 adalah kebijakan yang kurang bijaksana.
Dede Rusamsi mengingatkan bahwa Indonesia telah memiliki pengalaman buruk dengan pembelian pesawat bekas di masa lalu, yang diibaratkan sebagai ‘peti mati terbang’. Dia mencontohkan bahwa beberapa rekan purnawirawan mengalami insiden berbahaya dengan pesawat bekas tersebut.
Oleh karena itu, purnawirawan TNI tersebut mengusulkan agar pemerintah menjadi lebih selektif dalam membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista). Dia juga meminta Ganjar Pranowo untuk meningkatkan kemandirian industri pertahanan di tanah air.
Laksamana Muda TNI (Purn) Surya Wiranto juga mendukung pandangan tersebut dan menekankan pentingnya penguatan pertahanan negara. Ia mengingatkan agar tidak tergoda untuk membeli alutsista bekas, dan memberikan contoh pengalamannya sendiri saat membeli kapal bekas dari Inggris dan Jerman.
Ganjar Pranowo menanggapi masukan-masukan tersebut dengan sepakat bahwa pertahanan Indonesia harus ditingkatkan. Ia mendukung upaya untuk meningkatkan kemandirian dalam produksi alutsista dan menyebut bahwa panggilan untuk melibatkan anak-anak terbaik bangsa dalam industri pertahanan harus didorong.
Selain itu, Ganjar juga menyoroti pentingnya peningkatan pendapatan negara sebagai upaya untuk memperkuat sistem pertahanan negara. Ia berpendapat bahwa persiapan untuk menghadapi perang masa depan tidak hanya terkait dengan alutsista, tetapi juga mencakup aspek seperti pertahanan digital dan bio sains.
Acara Ngopi Bareng Ganjar dihadiri oleh 273 purnawirawan TNI dan Polri, termasuk beberapa tokoh penting seperti mantan Kapolri, Jenderal Polisi (Purn) Bimantoro, dan mantan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, serta banyak perwira tinggi TNI dan Polri lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo mendapat kesempatan untuk berdiskusi dan menerima masukan dari para purnawirawan jenderal TNI dan Polri mengenai isu-isu pertahanan dan keamanan negara. (hdl)