Surabaya (pilar.id) – Mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Raihanah Nabilla Firsty Rahman, meraih prestasi gemilang dengan menjadi juara pertama dalam kompetisi proyek sosial Innovator’s Race 2024.
Kompetisi ini berlangsung selama seminggu, yakni pada tanggal 22-27 Januari 2024, di Jakarta dan Kuala Lumpur. Acara tingkat nasional tersebut diselenggarakan oleh Leadership Exploration and Advancement Program (LEAP) Rumah Kepemimpinan Jakarta. Raihanah berkolaborasi dengan tiga mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI), yaitu Yaneva Azzahra, M Hafidh Taqiyyudin, dan Kedah Khairunnisa.
Raihanah, akrab dipanggil, menjelaskan bahwa kompetisi ini menantang dan unik. Prosesnya dimulai dengan mengisi formulir pendaftaran dan menulis surat motivasi. Setelah itu, delegasi yang lolos diumumkan dan berhak mengikuti kompetisi di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompok diberi empat tantangan untuk memecahkan teka-teki di Kuala Lumpur,” ungkap Raihanah.
Contohnya, tambahnya, peserta diminta mencari cara untuk menuju suatu tempat berdasarkan petunjuk yang diberikan. Mereka juga harus menemukan barang-barang tertentu dalam waktu yang ditentukan. Kelompok yang berhasil menyelesaikan tantangan dengan tepat dan cepat menjadi pemenang.
“Bagi kami, ini adalah pengalaman unik karena kami harus menggunakan kecerdasan berbasis pengalaman. Kami belajar tentang sistem transportasi Malaysia dengan cepat dan menavigasi di mal tertinggi, SkyAvenue,” paparnya.
Raihanah menyatakan bahwa kompetisi ini berbeda dari yang pernah dia ikuti sebelumnya. Pengalaman tersebut memberikan pelajaran berharga, yaitu tidak takut untuk bertanya. Ia dan timnya banyak bertanya kepada orang asing di Kuala Lumpur terkait arah dan informasi lainnya. Menurut mereka, bertanya membuka wawasan dan membantu mereka mencapai tujuan.
Selama kompetisi, Raihanah dan timnya menghadapi ketidakpastian dan kesulitan. Mereka merasa kurang percaya diri terkait arah yang benar dan kemungkinan mencapai lokasi target. Namun, mereka tetap tenang dan rasional, bahkan saat tersesat dan harus berputar-putar di negara asing.
Raihanah menyadari pentingnya kolaborasi keilmuan dalam memecahkan masalah. Dengan berbagai latar belakang ilmiah, tim dapat melihat suatu permasalahan dari berbagai perspektif, memberikan pandangan yang holistik, dan menyadari pentingnya kerja sama. “If you want to go far, go together,” ucap mahasiswa asal Bondowoso tersebut. (ipl/hdl)