Jakarta (pilar.id) – Dalam beberapa hari terakhir jangan heran jika Anda merasa jika jalanan Jakarta semakin padat hingga membuat macet di beberapa titik.
Tercatat, hingga akhir 2022 indeks kemacetan di DKI Jakarta berada di angkat 48 persen.
Angka tersebut naik drastis dari tahun 2020 yang berada di angka 34 persen. Sementara 2019, kemacetan mencapai angka 53 persen.
Polda Metro Jaya menyebut kemacetan di wilayah Jakarta salah satunya disebabkan meningkatnya aktivitas warga usai dikendorkannya aturan pembatasan soal penanganan pandemi.
“Kan aktivitas masyarakat semakin tinggi, apalagi setelah pandemi. Ini sudah dinyatakan sebagai endemi tentunya aktivitas masyarakat untuk berproduktifitas kan sangat tinggi,” ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, Sabtu (11/2/2023).
Latif juga menyebutkan kemacetan di Jakarta juga disebabkan oleh pembangunan proyek di beberapa ruas jalan pun menjadi penyebab kemacetan karena berimbas pada penyempitan jalan.
Karenanya, polisi pun berkoordinasi agar pembangunan proyek dilakukan pada malam hari.
Terkait proyek yang belum terselesaikan, polisi melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang ada.
“Mereka pun membangunnya di malam hari di atas jam 10 diusahakan. Jadi lalu lintas aktivitas masyarakat sudah mulai menurun, mereka melakukan pekerjaan,” tuturnya.
Latif menerangkan, Polda Metro Jaya terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemacetan yang ada. Termasuk di antaranya dengan melakukan pengaturan lalu lintas secara maksimal serta mengajak masyarakat untuk tertib berlalu lintas. (ade)