Jakarta (pilar.id) – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, melakukan peninjauan di Stasiun Pompa Air Ancol, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (29/2/2024) sore.
Tingginya intensitas hujan disebut sebagai penyebab kenaikan Tinggi Muka Air (TMA) di stasiun tersebut. Normalnya, TMA berada di 80 sentimeter, namun akibat hujan beberapa hari terakhir, mencapai 160 sentimeter.
Pj. Gubernur Heru menyatakan bahwa meskipun beban di Kali Ancol cukup tinggi, ketiga pompa di Rumah Pompa Ancol tetap beroperasi secara optimal. Dia menjelaskan bahwa evaluasi untuk mengurangi beban di Stasiun Pompa Ancol sudah dilakukan, dan rencananya akan dibangun rumah pompa baru di Kali Sunter, yang saat ini masih dalam tahap kajian dan evaluasi, dengan target penambahan pada tahun 2025.
“Khusus untuk Stasiun Pompa Ancol, semua mesin sudah diganti baru, tiga-tiganya. Hari ini saya mengecek apakah semuanya berfungsi dengan baik. Evaluasi untuk penambahan di Kali Sunter akan dilakukan pada tahun 2025,” ujar Pj. Gubernur Heru.
Selain itu, Pj. Gubernur Heru mengimbau agar seluruh pompa di wilayah tersebut dipastikan berfungsi dengan baik mengingat curah hujan yang tidak menentu. Dia juga menegaskan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk pemantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, dan kesiapan membuka dapur darurat bekerjasama dengan Dinas Sosial (Dinsos), meskipun diharapkan situasi tidak akan mencapai tahap tersebut.
Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin, memastikan bahwa pompa yang disiagakan dapat beroperasi dengan baik untuk mempercepat surutnya air. Pompa di Rumah Pompa Ancol memiliki kapasitas penyedotan air sebesar 15m³/detik. Persiapan SDM yang melibatkan petugas Dinas dan Suku Dinas SDA terus diupayakan untuk menjaga kesiapan dalam menghadapi potensi genangan akibat cuaca ekstrem. (hen/hdl)