Jakarta (pilar.id) – Kiper dari salah satu klub yang berkompetisi di Liga 1 Indonesia tersangkut kasus penganiayaan. Ia adalah Jandia Eka Putra, kiper dari tim PSIS Semarang.
Jandia, diduga terlibat dalam kasus penganiayaan yang menimpa salah satu anggota Brimob bernama Briptu Fauzi Rizki Saputra. Jandia pun sempat diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang terjadi di kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat tersebut.
Menanggapi kasus yang menimpa salah satu pemainnya, manajemen PSIS Semarang menyatakan akan menghormati proses hukum yang berjalan. Bahkan, PSIS Semarang juga bersedia memberikan bantuan hukum pada Jandia, jika memang dibutuhkan.
Langkah ini, merupakan salah satu bentuk penghormatan PSIS Semarang pada proses hukum yang berlaku dan sedang menimpa salah satu pemainnya.
“Kami menghormati proses hukum dan mengedepankan azas praduga tak bersalah,” kata CEO PSIS Semarang A.S.Sukawijaya dalam siaran pers di Semarang, Senin (9/5/2022).
Sementara itu, Jandia pun sudah sempat memberikan klarifikasi. Ia mengaki tidak terlibat dalam tindak penganiayaan tersebut dan berada dalam jarak yang cukup jauh dari lokasi kejadian.
Jandia menyatakan bahwa ia diperiksa sebagai saksi karena berada di lokasi kejadian. Selain itu, para pelaku pemukulan, juga merupakan teman-teman dari Jandia bermain bola di lokasi kejadian.
“Saya ikut dilaporkan karena diduga ikut memukul,” katanya.
Briptu Fauzi Rizki Saputra, anggota Brimob Polda Sumbar yang diduga menjadi korban penganiayaan ketika itu memang sedang berwisata ke Pantai Pasir Jambak bersama keluarganya.
Mula-mula ia diduga memberikan teguran kepada sekelompok orang yang bermain bola di pantai tersebut. Sebab, beberapa kali bola yang mereka mainkan menuju ke arah tempat keluarganya berada.
Briptu Fauzi kemudian sempat memberikan teguran. Diduga teguran tersebut tidak diindahkan yang kemudian berlanjut ke cekcok mulut dan berkahir menjadi pemukulan.
Jandia Eka Putra di sisi lain, diduga termasuk salah satu orang dari kelompok yang bermain bola di Pantai Pasir Jambak tersebut. Itulah kenapa, ia kemudian diperiksa oleh Polisi sebagai saksi.
Namun, masih belum diketahui secara pasti apakah Jandia benar-benar tidak terlibat dalam dugaan kasus penganiayaan tersebut, atau sebaliknya. (fat)