Yogyakarta (pilar.id) – Puluhan pedagang di Pasar Gedongkuning Yogyakarta melakukan skrining Tuberkulosis (TBC) melalui mobil Active Case Finding (ACF), Senin (19/12/2022).
Hal tersebut merupakan upaya pencegahan penyebaran TBC, menyusul masih rendahnya keberhasilan pengobatan sebesar 78,63 persen dari target 90 persen.
“Dari data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB), terdapat 1.154 kasus baru TBC atau 85,7 persen dari perkiraan 1.352 kasus,” jelas Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Pengelolaan Data dan sistem Informasi Kesehatan, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, Senin (19/12/2022).
Lana menyebut, persentase kasus TBC didominasi laki-laki yakni sebanyak 55 persen dan 45 persen perempuan, serta ditemukan juga 335 kasus TBC pada anak. Tercatat hingga saat ini, jumlah kematian akibat TBC mencapai 68 orang.
“Upaya-upaya ini kami lakukan untuk menanggulangi penyakit TBC dengan pemeriksaan ataupun skrining untuk menekan penyebaran kasus TBC di Kota Yogyakarta, tentunya dengan pelayanan yang terbaik,” terangnya.
Pemeriksaan dengan rontgen dada gratis ini, kata Lana dilakukan di empat pasar di Kota Yogyakarta mulai dari Pasar PASTY, Pasar Beringharjo, Pasar Gedongkuning, dan Pasar Pingit sejak 9-20 Desember 2022.
“Pasar Gedongkuning ini menjadi yang ketiga. Nanti lokasi terakhir pada 20 Desember 2022 di Pasar Pingit, Jetis, Yogyakarta,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya guna mendukung pemeriksaan sampel untuk penegakan diagnosis TBC pihaknya menyediakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM). Pemeriksaan ini tersedia di sejumlah Rumah Sakit di Kota Yogyakarta.
“TCM ini juga sekaligus untuk mengetahui adanya resistensi terhadap Rifampisin atau antibiotik penanganan TBC dan tersedia di RSUD Kota Yogyakarta, RS Pratama, Puskesmas Tegalrejo, dan Puskesmas Kotagede 2,” terangnya.
Lana mengungkapkan masyarakat dapat mengakses seluruh Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik sebagai zonasi alur rujukan untuk pemeriksaan TCM. (riz/fat)