Yogyakarta (pilar.id) – Ribuan pesepeda yang mengendarai sepeda lipat dari seluruh Indonesia berkumpul di Monumen Jogja Kembali, pada Selasa (4/3/2023) pagi tadi.
Mereka adalah para pesepeda yang jadi peserta di gelaran Jogja 150K (J150K) 2023. Ajang bersepeda yang menyerupai gelaran lari marathon dengan menempuh jarak 150 kilometer.
Para pesepeda ini, diajak untuk bersepeda melewati beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sembari menikmati keindahan alam yang ada di Provinsi DIY.
Event olahraga yang diselenggarakan komunitas pecinta sepeda lipat atau Jogja Folding Bike (JFB) dan Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY ini merupakan agenda setiap dua tahun yang bertema endurance ride.
Lewat gelaran ini, daya tahan peserta diuji dengan bersepeda sejauh 150 kilometer mengelilingi Yogyakarta dengan rute dan bentang alam menarik dan menantang.
“Ini tahun ke-4 penyelenggaraan J150K sebagai salah satu cara memasyarakatkan olahraga sepeda khususnya di Yogyakarta,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana J150K 2023, Yuwana Widyastuti di Yogyakarta, Sabtu (4/3/2023).
Adapun tema J150K tahun ini yakni The Next Level Endurance dimana para peserta dituntut mempunyai daya tahan untuk bersepeda jarak jauh dengan batas waktu atau cut off time (COT) maksimal 10,5 jam yang melewati tiga kabupaten di DIY yaitu Sleman, Kulon Progo, dan Bantul.
“Harapannya adanya event ini bisa mendukung pengurangan polusi dan bisa menggerakkan kembali UMKM serta meningkatkan kunjungan wisata ke Yogyakarta pasca pandemi,” tambahnya.
Adapun rute yang dilewati peserta pada event yang diselenggarakan sejak 2013 yaitu Imogiri Bantul-Jembatan Kretek II yang menjadi ikon wisata baru di Bantul kemudian Gumuk Pasir menuju Jalur hijau Nanggulan, Kulon Progo serta area persawahan Moyudan.
“Hari ini start dan finish di Monumen Jogja Kembali. pesertanya ada 1.100 pesepeda lipat dari berbagai kota di Indonesia,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinpar DIY, Singgih Raharja mendukung acara olahraga para pecinta sepeda lipat ini untuk lebih mempromosikan wilayah Yogyakarta sebagai surganya pesepeda dengan rute yang menarik dan menantang.
“Sekaligus juga kegiatan olahraga ini bisa mendukung pengembangan sport tourism di DIY,” ungkap Singgih. (riz/fat)