Banggai (pilar.id) – Sebagai bukti nyata komitmennya dalam mengembangkan Sulawesi sebagai sentra gas baru, Subholding Upstream Pertamina Regional Indonesia Timur telah memulai Kampanye Pengeboran hingga tahun 2025 dengan mengeksplorasi empat titik sumur, termasuk East Wolai (EWO)-001, West Wolai (WWO)-001, dan Julang Emas (JLE) yang terletak di Kabupaten Banggai, serta Tedong (TDG)-001 di Kabupaten Morowali Utara.
Pada hari Selasa (18/8/2023), dilakukan kunjungan situs di lokasi pengeboran sumur eksplorasi EWO-001 di wilayah kerja Pertamina EP Donggi Matindok Field, yaitu sumur eksplorasi East Wolai-001 di Desa Uwelolu, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, yang dimulai sejak 9 Agustus 2023.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Banggai, Amirudin, Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, Direktur Regional Indonesia Timur, Endro Hartanto, Direktur Utama PDSI, Rio Dasmanto, dan GM Zona 13, Benny Sidik.
Amirudin menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Banggai mendukung eksplorasi sumur ini karena dapat meningkatkan cadangan migas di Kabupaten Banggai dan berperan sebagai penggerak perekonomian di sekitar lokasi sumur.
“Kami dari pemerintah daerah sepenuhnya mendukung kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan di Kabupaten Banggai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kita,” kata Bupati Banggai.
Nanang Abdul Manaf menjelaskan bahwa potensi migas, khususnya gas bumi, di wilayah Sulawesi sangat besar. Oleh karena itu, SKK Migas mendorong dilakukannya kegiatan eksplorasi di wilayah ini guna mendukung target produksi nasional sebesar satu juta barel per hari (bph) dan gas sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030. “Dalam menjalankan pekerjaan ini, aspek keselamatan kerja harus tetap menjadi prioritas utama. Kami bekerja dengan intensitas tinggi untuk mencapai target, namun keselamatan tetap tidak boleh diabaikan,” ujar Nanang.
Pengeboran sumur eksplorasi WOL-001 ini menggunakan Rig PDSI #04.3/N110-M dengan daya 1.500 HP dari PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menyediakan layanan untuk industri migas.
“Kegiatan pengeboran eksplorasi ini merupakan bagian dari Kampanye Pengeboran untuk meningkatkan temuan cadangan di wilayah Indonesia Timur. Setelah tahun lalu kami melakukan pengeboran eksplorasi di Papua, tahun 2023 hingga 2025 kami akan mengeksplorasi Kawasan Sulawesi,” jelas Endro Hartanto.
GM Zona 13, Benny Sidik, menambahkan bahwa PEP DMF berharap dapat menemukan cadangan dengan pengeboran di Lapangan East Wolai dan West Wolai sehingga pasokan gas dapat ditingkatkan menjadi 70 MMSCFD dengan masa pasok minimal 15-20 tahun guna mendukung kebutuhan industri di wilayah tersebut.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan energi di Kawasan Sulawesi,” tambah Benny.
Pengeboran ini merupakan kolaborasi antara anak perusahaan Pertamina dengan pelaksana PDSI. Rio Dasmanto, Direktur Utama PDSI, mengungkapkan bahwa PDSI berkomitmen untuk menjalankan operasi pengeboran ini dengan menjunjung tinggi aspek keselamatan.
PT Pertamina EP Cepu, yang merupakan Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina Hulu Energi. Regional Indonesia Timur mengelola wilayah kerja hulu migas di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua, termasuk aset lepas pantai dan darat. Selain itu, terdapat satu aset hilir, yaitu Donggi Senoro LNG. Wilayah kerja dalam naungan Regional Indonesia Timur mencakup Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai). (ted)