Semarang (pilar.id) – Ganjar Pranowo resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah pada Selasa (5/9/2023). Setelah menggelar pesta rakyat sebagai bentuk perpisahan dengan jutaan warga Jawa Tengah di Kantor Gubernuran pada sore hari, Ganjar memutuskan untuk meninggalkan rumah dinasnya di Puri Gedeh pada malam itu.
Ganjar meninggalkan rumah dinas Puri Gedeh tepat pukul 23.00 WIB. Sebelum berangkat, ia melakukan pamitan kepada semua orang yang selama ini bekerja di rumah dinas tersebut, termasuk pembantu, tukang kebun, sopir, dan Satpol PP.
“Dalam bahasa Jawa, maturnuwun nggih, kulo nderek pamit. Maaf jika ada yang kurang berkenan selama saya dan keluarga tinggal di sini,” ujar Ganjar kepada mereka.
Situasi tersebut penuh dengan emosi. Para pembantu, tukang kebun, sopir, dan Satpol PP bersalaman dan berfoto bersama Ganjar dan istri. Mereka juga mengajak keluarga mereka untuk turut serta dalam momen perpisahan Ganjar.
“Sama-sama pak, kami juga meminta maaf jika selama melayani bapak dan keluarga ada yang kurang berkenan,” ujar Pak Wo, salah satu sopir Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan pesan kepada mereka yang telah mendampinginya selama ini. Ia meminta agar mereka tetap melayani PJ Gubernur Jateng yang baru dengan baik.
“Titip ya, tolong layani PJ Gubernur yang baru dengan baik. Tetap jaga silaturahmi antara kita,” ucapnya.
Setelah berpamitan, Ganjar membawa istrinya, Siti Atikoh, masuk ke mobil pribadinya, Pajero Sport berplat H384T. Awalnya, sopir pribadinya ingin mengantar mereka. Namun Ganjar menolak sopir dengan halus dan mengucapkan terima kasih.
“Terima kasih pak, biar saya yang mengemudi sendiri,” ucapnya.
Ganjar kemudian memulai perjalanan dengan mengemudikan mobilnya sendiri. Siti Atikoh duduk di sebelahnya. Ia menjalankan mobil dengan hati-hati sambil melambaikan tangannya kepada orang-orang yang melepas kepergiannya. “Sampai jumpa semuanya, tetap bersemangat,” pungkasnya. (rio/ted)