Jakarta (pilar.id) – Ganjar Pranowo mendapat sambutan hangat dan doa restu dari KH Said Aqil Siradj, tokoh agama ternama, saat berkunjung ke kediaman Said Aqil di Cipedak, Jakarta Selatan, pada Kamis malam (5/10/2023). Said Aqil bahkan mendoakan agar Ganjar terpilih menjadi presiden.
Ganjar tiba bersama istrinya, Siti Atikoh, di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah sekitar pukul 19.40 WIB. Ratusan santri berkumpul di halaman pesantren untuk menyambut kedatangan mereka. Setelah disambut oleh Said Aqil dan keluarganya, Ganjar dan istrinya bergabung dalam salat isya berjamaah.
Kemudian, Ganjar dan Said Aqil mengadakan pertemuan tertutup yang berlangsung selama sekitar satu jam.
Said Aqil Siradj menyatakan rasa syukurnya atas kedatangan Ganjar dan mendoakan agar Ganjar terpilih menjadi presiden pada tahun 2024. “Alhamdulillah malam ini, pesantren Al-Tsaqafah menerima kedatangan seorang tokoh nasional yang insyaAllah Tuhan memberikan jalan kemudahan kepada beliau untuk terpilih sebagai presiden yang akan datang, yaitu Pak Ganjar Pranowo,” ujarnya dengan penuh harapan.
Said Aqil juga menjelaskan bahwa ia memiliki kedekatan dengan kakek dari istri Ganjar, yaitu KH Hisyam Abdul Karim, yang merupakan seorang pejuang Nahdlatul Ulama (NU) asal Purbalingga. “Beliau yang saya kenal dekat adalah kakek dari istri beliau, yaitu KH Hisyam Rois Syuriah NU dalam dua periode, dari tahun 1973 hingga 1983,” paparnya.
Saat berbicara tentang hubungannya dengan Ganjar, Said mengungkapkan bahwa ia dan Ganjar telah bersahabat sejak Ganjar menjabat sebagai anggota DPR RI. “Tapi yang pasti, Ganjar sangat dekat dengan saya, baik saat ia masih di DPR maupun ketika ia menjabat sebagai Gubernur,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Said Aqil Siradj memberikan pesan kepada Ganjar untuk mempertahankan konsep Islam Nusantara jika terpilih menjadi presiden. “Saya berharap bahwa ide tentang Islam Nusantara, jika Ganjar terpilih sebagai presiden, akan tetap dijaga bahkan mungkin diekspor ke luar negeri. Islam harus bersatu dengan budaya. Budaya harus menjadi pondasi bagi Islam yang ramah,” tutur Said Aqil.
Sementara itu, Ganjar mengungkapkan bahwa kedatangannya di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah sangat hangat diterima oleh keluarga pengasuh pesantren. Ketika ditanya apakah ia datang untuk menawarkan Said Aqil sebagai calon wakil presiden, Ganjar menjawab dengan candaan, “Tidak hanya masalah cawapres, tapi juga tentang kepemimpinan, nasionalisme, dan bahkan diskusi tentang Islam Nusantara, karena itu adalah topik yang sangat ideologis dan penting.”
Ganjar juga menyatakan bahwa ia menerima banyak wejangan, terutama mengenai sejarah Islam di Indonesia dan tokoh-tokohnya. “Kita harus tetap kukuh dalam mempertahankannya. Kita harus memiliki identitas dalam budaya,” tambahnya.
Selama kunjungannya, Ganjar juga memberikan motivasi kepada para santri yang hadir di auditorium pesantren. Acara berakhir dengan pemberian hadiah berupa buku karya Said Aqil Siradj yang berjudul “Allah dan Alam Semesta” serta logo NU berukir emas kepada Ganjar. (rio/ted)