Labuan Bajo (pilar.id) – Berharap masyarakat di Labuan Bajo dapat memperoleh edukasi lebih baik lagi
soal pariwisata dan kesadaran menjaga lingkungan.
“Saya kira berbagai hal yang masih (perlu diperbaiki) seperti pengolahan sampahnya, penyediaan airnya, sanitasinya, terutama di lingkungan penduduk, ini harus ada penataan, juga edukasi masyarakat supaya dia beradaptasi dengan situasi di sini,” ungkap Wakil Presiden Ma’ruf di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (15/3/2022).
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Ibu Wury Ma’ruf Amin melakukan olahraga pagi dengan berjalan kaki di sepanjang kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
Wapres Ma’ruf dan Ibu Wury serta rombongan berjalan kaki mulai dari Dermaga Labuan Bajo ke lokasi plaza, Kampung Air dan di sepanjang DPSP Labuan Bajo berjarak pergi-pulang sekitar 5 kilometer.
Tidak lupa Wapres Ma’ruf dan Ibu Wury menyapa warga sekitar dan mengajak foto bersama.”Saya kira masyarakatnya bagus cuma memang perlu diedukasi agar kelihatan tidak kumuh, supaya terlihat bersih, rapi. Perlu ditingkatkan edukasinya sehingga misalkan bisa terlihat lebih rapi, ketika berada di luar bisa dilihat pemandangannya cukup bagus,” katanya
Wapres Ma’ruf mengaku menyukai pemandangan sepanjang perjalanan karena dapat melihat pulau-pulau kecil dari pantai Labuan Bajo. “Saya kira (paling suka) pemandangannya, pulau-pulau yang mengelilingi, pulau pulau-kecil itu. Alamnya memang gunung batu dengan tumbuh-tumbuhan yang hijau kemudian diberi fasilitas jalan, menjadi menarik, saya katakan perpaduan alam dan infrastruktur menjadi menarik,” urai Ma’ruf.
DPSP Labuan Bajo diresmikan Presiden Jokowi pada 15 Oktober 2021 lalu. Presiden Jokowi saat itu meresmikan penataan Kawasan Puncak Waringin, Kawasan Batu Cermin, dan delapan ruas jalan di Labuan Bajo.
Bahwa penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Puncak Waringin dilakukan mulai Agustus 2019 dan selesai pada Maret 2021 dengan luas kawasan yang ditata mencakup 0,39 hektare dan menghabiskan biaya Rp28,86 miliar. (din/Antara)