Lamongan (pilar.id) – Menyambut detik-detik pergantian tahun baru Islam, Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar perayaan Lamongan Muharram Festival 1445 Hijriah di Alun-Alun Lamongan pada Selasa (18/7/2023).
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyatakan bahwa Lamongan Muharram Festival menjadi momen yang membawa semangat menyongsong tahun baru Islam serta kesempatan untuk introspeksi diri. “Perayaan ini kami adakan untuk melakukan introspeksi atas kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki agar dapat bermigrasi ke tahun berikutnya dengan lebih baik dan sempurna,” ucap Bupati Yuhronur Efendi.
Event tahunan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi di kalangan masyarakat Lamongan dan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari pawai ta’aruf yang dipimpin oleh Bupati Yuhronur Efendi dan diikuti oleh 26 lembaga sekolah SMP, MTS, SMA, SMK, MAN, dan Pondok Pesantren se-Kecamatan Lamongan. Acara ini juga ditutup dengan penampilan band asal Jogjakarta, yakni Letto.
Peserta pawai mengenakan kostum kreatif yang menampilkan karya seni budaya Islam, termasuk tokoh-tokoh wali songo, tokoh-tokoh Islam Lamongan, dan replikasi budaya Timur Tengah.
Bupati Yuhronur Efendi menyatakan, “Seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, setiap kali pergantian tahun hijriah, kami menyelenggarakan Lamongan Muharram Festival, dan alhamdulillah tahun ini kami dapat melaksanakannya lagi dengan meriah. Semoga ini menjadi semangat bagi kita semua menyambut tahun hijriah 1445 H.”
Berdasarkan perhitungan hisab atau astronomi, sejak pukul 10.30 dini hari, posisi hilal di Lamongan, khususnya di Tanjung Kodok gelah, mencapai ketinggian 6°. Dengan demikian, secara visual hilal atau imkanur ru’yah telah terlihat, dan tanggal 18 Juli ditetapkan sebagai akhir tahun Islam 1444 H.
“Mengacu pada kriteria wujudul hilal atau imkanur ru’yah, hari ini telah memenuhi syarat sebagai hari terakhir, karena hilal telah berada di atas imkanur ru’yah dan elongasi telah disepakati oleh para ahli,” jelas Muzakin, seorang pakar astronomi. (riq/hdl)