Jakarta (pilar.id) – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah melakukan kunjungan ke peternakan sapi di wilayah Tangerang, Banten untuk memastikan ketersediaan sapi siap potong untuk masyarakat aman dan tercukupi.
“Masyarakat seharusnya tidak perlu khawatir dan termakan isu tentang kekurangan daging sapi. Stok kita masih aman hingga nanti Lebaran,” ucapnya, Kamis (3/3/2022).
PT TUM merupakan salah satu perusahaan peternakan yang fokus menggemukkan sapi dari jenis Brahman yang didatangkan dari Australia. SYL saat di lapangan menyampaikan, dengan melihat ketersediaan sapi di dua tempat tersebut, Ia yakin dari apa yang ia lihat bahwa ketersediaan sapi siap potong cukup.
“Kita punya kesiapan di sini 8.016 ekor dan menjadi faktualisasi dari data yang kita laporkan kepada Bapak Presiden, karena Bapak Presiden minta di faktualisasi validasi data, apakah betul antara data dan kenyataan di lapangan seperti itu. Secara keseluruhan tidak ada masalah dengan ketersediaan sapi siap potong, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan panik termakan isu yang tidak benar,” ungkapnya.
Ia sampaikan, data yang dilaporkan secara periodik ke Presiden Jokowi telah divalidasi di lapangan. Menurutnya, ketersediaan daging dan sapi cukup, sehingga jika terjadi dinamika harga saat ini dipengaruhi adanya fluktuasi harga di global yang terjadi dan harga internasional yang memengaruhi harga.
Lebih lanjut, ia sebutkan, berdasarkan update data per kemarin, hasil pendataan dan verifikasi secara faktual data ketersediaan daging sapi atau kerbau bulan Maret hingga Mei 2022 sebanyak 234.091,2 ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 202.937,8 ton, sehingga masih ada surplus sebanyak 31.153,4 ton.
Adapun, komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri, produksi sapi atau kerbau lokal sebanyak 445.884 ekor atau setara daging 80.268,0 ton, total sapi bakalan impor siap potong pada Maret-Mei sebanyak 143.464 ekor atau setara daging 27.500,6 ton, Daan daging sapi atau kerbau beku impor sebanyak 95.114,8 ton.
Menurutnya, validasi data prognosa ketersediaan dan kebutuhan daging sapi/kerbau ini secara periodik telah dibahas bersama dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, serta asosiasi peternakan.
Lebih lanjut, SYL menjelaskan, sentra-sentra sumber produksi sapi yang dihitung saat ini baru dari 10 sentra-sentra produksi di Indonesia.
“Ketersediaan sapi atau kerbau lokal sudah ada tersedia by name by address pada 10 provinsi sentra sapi atau kerbau lokal. Kami siap membantu menghubungkan antara pemotong, pedagang, BUMN, dan BUMD dengan sumber sapi atau kerbau lokal by name by address untuk melakukan pembelian sapi/kerbau lokal,” ucap SYL.
Bahkan ia menyebutkan, jika ada permasalahan untuk pembayaran secara cash, pemerintah saat ini telah memberikan bantuan fasilitasi permodalan berupa Skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembelian sapi atau kerbau lokal yang siap potong di peternak atau kelompok ternak.
“Untuk itu, kita minta agar para pemotong dan pedagang daging sapi agar tetap berjualan karena stok sapi siap potong sampai lebaran Insya Allah aman,” tuturnya menambahkan.
Sementara itu, Supply Chain Manager TUM, Tri Nugrahwanto menyampaikan populasi sapi di PT TUM saat ini sebanyak 8.016 ekor, dengan sapi siap potong untuk bulan Maret 2022 sebanyak 2.500 ekor dan untuk bulan April sebanyak 2.500 ekor, serta bulan Mei sebanyak 3.000 ekor. (her/din)