Buleleng (pilar.id) – Punya rencana liburan di Bali, berbeloklah ke Buleleng. Ya, kabupaten yang dikelilingi oleh pegunungan dengan topografi menakjubkan ini menyimpan banyak pesona dan keindahan.
Kabupaten ini juga memiliki garis pantai yang panjang dan hutan yang luas. Salah satu desa yang terletak di bagian selatan Buleleng, yaitu Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, memiliki iklim yang sejuk dan terkenal dengan kopi hasil daerahnya.
Desa Banyuatis juga memiliki objek wisata air terjun yang indah yang berasal dari sumber mata air, sehingga meskipun musim hujan, airnya tetap jernih.
Seperti diungkapkan Perbekel Banyuatis, I Gede Muliarta, air terjun ini dikenal sebagai Air Terjun Siraman Banyuatis dan resmi dikelola oleh desa sejak tahun lalu, setelah sebelumnya dikelola oleh pihak swasta. Seiring berjalannya waktu, pengelolaan air terjun ini diserahkan kepada desa.
Air Terjun Siraman Banyuatis telah lama digunakan oleh masyarakat sebagai tempat melasti dan nganyut dalam upacara ngaben.
Air terjun ini memiliki ketinggian 30 meter dan dua sumber mata air yang tetap jernih meskipun musim hujan, karena airnya berasal dari mata air dan perpaduan dua sungai di Desa Munduk dan Gesing.
Lebih lanjut, Perbekel Muliarta menjelaskan bahwa pengelolaan Air Terjun Siraman Banyuatis dilakukan melalui kerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Banyuatis, dengan tujuan untuk menjalankan pengelolaan secara profesional.
“Kami bekerja sama dengan Pokdarwis untuk menjaga kebersihan air terjun, terutama dalam mengatasi masalah sampah plastik. Setiap minggu, kami dan jajaran selalu membersihkan lingkungan sekitar air terjun,” ujarnya.
Sementara itu, Kadek Marjana, anggota Pokdarwis Desa Banyuatis, menjelaskan bahwa Air Terjun Siraman Banyuatis yang terletak di Dusun Tengah adalah seperti surga yang tersembunyi.
Selama perjalanan sejauh 1 kilometer menuju air terjun, pengunjung akan melewati pemandangan sawah dan perkebunan yang indah. Suasana sejuknya menjadikannya tempat favorit untuk berwisata.
“Jalan menuju air terjun telah diperbaiki, juga telah dibangun tempat parkir dan toilet. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung,” ungkap Marjana.
Menurutnya, banyak turis asing yang menginap di vila-vila di Banyuatis dan sekitarnya yang sudah menyertakan kunjungan ke air terjun ini dalam paket wisata mereka. Jumlah kunjungan wisatawan setiap harinya mencapai rata-rata 10 orang. Untuk tiket masuk, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 15 ribu per orangnya. So, kapan mampir ke tempat ini? (ret/hdl)