Jakarta (pilar.id) – Terhitung, sudah empat kali Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono (AYH) melakukan pertemuan. Namun, tiket calon wakil presiden tak kunjung juga diraih oleh putra dari Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Surya Paloh mengatakan, AHY masuk nominasi cawapres pendamping Anies Baswedan. Saat ini nama AHY sedang digodok ihwal kemungkinannya menjadi pendamping Anies Baswedan. Selain AHY yang didorong Demokrat, nama Ahmad Heryawan juga diupayakan oleh PKS untuk mendampingi Anies.
“Sedang dinominasikan, dicari, diutak-atik, dilihat lagi tanda-tanda, dan bahasa dari berbagai aspek yang memungkinkan hingga pasangan Pak Anies-nya seperti yang diharapkan beliau sebagai capres,” kata Surya Paloh usai menggelar pertemuan dengan AHY di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Paloh mengatakan kecocokan AHY dengan kriteria cawapres yang disebutkan Anies merupakan sepenuhnya menjadi perhitungan Anies. Namun dia menyebut bakal merestui apa pun yang terbaik.
“Kalau saya orang tua ini apa. Kalau baik-baik pasti saya restui,” kata dia.
Sementara itu, survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menujukkan bahwa tren elektabilitas Anies Baswedan meningkat dalam tiga bulan terakhir. Berbeda dengan nama lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang elektabilitasnya stagnan.
Menanggapi survei SMRC tersebut, Politisi Partai Demokrat, Dede Yusuf menilai, Anies sudah melakukan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta dengan baik. Menurutnya, sosok atau figur perubahan yang ada di dalam diri Anies Baswedan membuat elektabilitasnya naik.
“Tapi yang paling membuat elektabilitas Mas Anies naik, menurut saya, karena ada harapan masyarakat terhadap figur perubahan. Dan itu bisa dilihat dari beliau,” kata Dede saat dikonfirmasi.
Selain figur perubahan, Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Demokrat Jawa Barat ini juga memandang, peran media dalam mengekspose Anies Baswedan sebagai capres juga berpengaruh mendompleng elektabilitasnya.
Menurutnya, elektabilitas Anies akan semakin naik jika Anies memiliki cawapres seperti Ketua Umum Demokrat AHY. Ia mengungkapkan, saat ini proses koalisi dnegan Nasdem sudah semakin intens dan rapat.
“Apalagi jika koalisi dengan Ketum Demokrat terjadi. Mungkin akan lebih naik lagi (elektabilitas Anies),” ujarnya.
Berdasarkan survei SMRC, elektabilitas Anies Baswedan mengalami kenaikan dalam 3 bulan terakhir dari 21,9 persen pada Agustus 2022 menjadi 26 persen pada Oktober 2022.
Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami stagnasi dalam 3 bulan terakhir yaitu 32 persen pada Agustus 2022 dan stagnan di angka 32,1 persen pada Oktober 2022. Stagnasi dan kecenderungan penurunan juga terjadi pada Prabowo Subianto. (her/fat)