Surabaya (pilar.id) – Setelah berakhirnya libur Lebaran, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengingatkan masyarakat, khususnya penderita hipertensi dan diabetes, untuk menjaga kesehatan dengan melakukan kontrol secara rutin. Libur Lebaran sering kali diwarnai dengan konsumsi makanan berlebihan dan tidak sehat, yang dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit.
Ketua Tim Kerja Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nur Laila, menjelaskan bahwa pola makan tidak sehat dan gaya hidup yang tidak terjaga dapat menyebabkan penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol, asam urat, stroke, jantung, dan gastritis (maag). Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk waspada dan membatasi konsumsi makanan yang dapat meningkatkan risiko penyakit.
“Konsumsi makanan yang beragam, termasuk yang manis, berlemak, pedas, dan minuman dingin, harus dibatasi. Jika tidak diatur dengan baik, dapat menimbulkan gangguan kesehatan,” ujar Nur Laila.
Selama periode 6-15 April 2024, selama bulan puasa dan libur Lebaran, penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien adalah hipertensi, diabetes, sakit kepala, gastritis (maag), dan diare. Hal ini disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak sehat dan kurangnya kebersihan, terutama saat mudik.
Pada fasilitas kesehatan, kasus rujukan didominasi oleh penderita hipertensi, yang kemudian diikuti oleh penderita diabetes. Sebagian besar pasien hipertensi dan diabetes yang berkunjung ke puskesmas selama libur Lebaran adalah pra lansia, yaitu usia 45-59 tahun, dan lansia yang berusia lebih dari 60 tahun.
Dinkes Kota Surabaya melakukan upaya promotif dan preventif untuk mencegah penyakit tidak menular selama libur Lebaran, seperti sosialisasi, skrining, dan mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang sehat, membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak, serta rutin berolahraga minimal 30 menit per hari.
“Penderita penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, jantung, stroke, dan asam urat, perlu melakukan kontrol kesehatan secara rutin dan minum obat secara teratur agar kondisinya tetap stabil,” tambah Nur Laila.
Dokter Puskesmas Ketabang Surabaya, dr. Arie Trisandy Adesaputra, menekankan pentingnya masyarakat untuk membatasi konsumsi makanan yang dapat meningkatkan risiko kesehatan, terutama selama libur Lebaran. “Yang sudah memiliki penyakit bawaan harus mewaspadai faktor risiko penyakit tidak menular, dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter,” kata dr. Arie Trisandy Adesaputra.
Masyarakat juga diingatkan untuk tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan cek kesehatan secara rutin, menghentikan aktivitas merokok, rajin berolahraga, tidak begadang, dan mengelola stres. (rio/ted)