Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Pilar Wanita
  • Pilar Khas
  • Indeks
Facebook Instagram YouTube
TRENDING
  • Bareskrim Polri Bongkar Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka, 6 Pelaku Penyebar Konten Pornografi Ditangkap
  • Unusa Buka Jalur KIP Kuliah untuk Fakultas Kedokteran, Kesempatan Emas Bagi Lulusan SMA Berprestasi
  • Perpisahan Manis Kevin De Bruyne, Manchester City Kalahkan Bournemouth 3-1
  • Crystal Palace Menang 4-2 Atas Wolves dalam Duel Seru Enam Gol di Etihad
  • Manchester City Kalahkan Bournemouth 3-1, Laga Menyala yang Bertabur Kartu Kuning dan Merah
  • Crystal Palace Ungguli Wolves di Babak Pertama, Nketiah Cetak Dua Gol
  • Nubia Neo 3 Series Resmi Hadir di Indonesia, Ponsel Gaming 5G Harga Rp2 Jutaan dengan Fitur Konsol
  • Bet (2025): Adaptasi Manga Populer Kakegurui, Hadirkan Kisah Remaja Penuh Intrik
Facebook Instagram YouTube Twitter TikTok RSS
pilar pemilu
Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Lainnya
    • Pilar Khas
    • Pilar Bola
    • Pilar Jakarta
    • Pilar Jatim
    • Pilar Wanita
    • Indeks
Pilar.IDPilar.ID
Home»Peristiwa»Peneliti CIPS : Indonesia Perlu Pasok Komoditi Kedelai di Negara Lain
Peristiwa

Peneliti CIPS : Indonesia Perlu Pasok Komoditi Kedelai di Negara Lain

Dina Prihatini22 Januari 2022 07:00 WIB
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
Peneliti CIPS : Indonesia Perlu Pasok Komoditi Kedelai di Negara Lain
Ilustrasi lahan pertanian (foto : Shayan Ghiasvand, unsplash)

Jakarta (pilar.id) – Dikarenakan pasokan kedelai Indonesia didominasi Amerika Serikat, sangat penting untuk mencari sumber pasar tambahan yang juga mampu memasok komoditas itu untuk pasar domestik. Untuk itu pemerintah RI perlu mempertimbangkan opsi untuk diversifikasi pasar impor kedelai untuk memastikan jumlah pasokan dan kestabilan harganya.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Aditya Alta menyatakan hal tersebut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, menyatakan diversifikasi juga penting dilakukan supaya Indonesia
sehingga Indonesia tidak tergantung pada satu negara manapun.

“Pembelian besar-besaran kedelai Amerika Serikat oleh China dan krisis iklim yang melanda Argentina dan Brasil mempengaruhi jumlah pasokan dan kestabilan harga kedelai di Indonesia,” ungkapnya.

Dijelaskannya erdasarkan data World Atlas, Brasil merupakan negara penghasil kedelai terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 124 juta metrik ton pada 2019-2020.

Posisi selanjutnya ditempati Amerika Serikat dengan produksi sebesar 96,79 juta metrik ton, dan Argentina, berada di urutan ketiga dengan 51 juta metrik ton.

China, Paraguay dan India masing-masing berada di peringat keempat, kelima dan keenam dengan jumlah produksi 18,1 juta metrik ton, 9,9 juta metrik ton dan 9,3 juta metrik ton.

“Indonesia dapat menjajaki kemungkinan untuk membuka hubungan dengan negara eksportir kedelai nontradisional. Tidak tergantungnya kita pada satu negara saja dapat membantu meminimalkan dampak gangguan pasokan dari negara pemasok utama terhadap kestabilan harga kedelai di Tanah Air,” paparnya..

Baca Juga  Mentan Ajak Perwakilan Global Forum AMM G20 Implementasikan Pertanian Digital

Berdasarkan data dari Trademap, lebih dari 90 persen pasokan kedelai Indonesia dipenuhi oleh Amerika Serikat. Terdapat penurunan sumbangan impor kedelai dari Amerika Serikat, dari hampir 99 persen pada 2016, menjadi 90,43 persen pada 2020.

Peringkat kedua pemasok kedelai Indonesia adalah Kanada, dengan proporsi yang jauh lebih kecil namun mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2016, Kanada menyumbang 0,33 persen kedelai impor, dan meningkat menjadi 9,28 persen pada tahun 2020.

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin menjelaskan alasan Indonesia masih bergantung kedelai impor dibandingkan kedelai lokal karena produksi dalam negeri yang tidak bisa memenuhi kebutuhan nasional.

“Kebutuhan kedelai kita kira-kira 3 juta ton lebih, sedangkan produksi kedelai lokal dari dulu hampir 2 juta ton, menurun, dan turun terus sampai tahun kemarin 2021 informasi yang saya terima adalah hanya 300 ribu ton produksi kedelai lokal,” urai Aip di Jakarta, Selasa (18/1/2022) lalu.

Menurutnya Indonesia pernah swasembada kedelai pada 1992 dengan produksi mencapai 1,8 juta ton per tahunnya. Jumlah produksi tersebut terus menurun setiap tahunnya.

Pada 2015 produksi kedelai dalam negeri 963,18 ribu ton, 2016 turun menjadi 859,65 ribu ton, pada 2017 kembali turun jadi 538,73 ribu ton, pada 2018 sempat naik tipis jadi 650 ribu ton, kemudian kembali turun pada 2019 menjadi 424,19 ribu ton.

Baca Juga  Pemkab bantul Kembangkan Selopamioro Jadi Kawasan Food Estate

Sementara produksi kedelai menurun, impor kedelai juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2016 impor kedelai mencapai 2,26 juta ton, 2017 sebanyak 2,67 juta ton, 2018 sebesar 2,58 juta ton, 2019 mencapai 2,67 juta ton, dan pada 2020 sebanyak 2,47 juta. (din/Antara)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Arsip Pilar.id

 

kedelai pertanian

Berita Lainnya

Tiongkok Prioritaskan Kedelai untuk Capai Swasembada dan Keamanan Pangan Nasional

Tiongkok Prioritaskan Kedelai untuk Capai Swasembada dan Keamanan Pangan Nasional

29 Februari 2024 23:55 WIB
Khasiat Tempe, Makanan Tradisional Indonesia yang Kaya Manfaat

Khasiat Tempe, Makanan Tradisional Indonesia yang Kaya Manfaat

3 Oktober 2023 12:27 WIB
Hilirasi di Sektor Pertanian, Perkebunan dan Perikanan

Hilirasi di Sektor Pertanian, Perkebunan dan Perikanan

27 Februari 2023 09:15 WIB
Indeks Harga Perdagangan Besar Umum Nasional Naik 5,78 Persen

Indeks Harga Perdagangan Besar Umum Nasional Naik 5,78 Persen

8 Januari 2023 20:53 WIB
Anies Baswedan Minta Warga Bertani di Atap Kampung Susun Bayam

Anies Baswedan Minta Warga Bertani di Atap Kampung Susun Bayam

12 Oktober 2022 23:03 WIB
Mentan Ajak Perwakilan Global Forum AMM G20 Implementasikan Pertanian Digital

Mentan Ajak Perwakilan Global Forum AMM G20 Implementasikan Pertanian Digital

27 September 2022 18:33 WIB
Pemkab Bekasi Jaga Luas Area Lahan Demi Pertahankan Swasembada Pangan

Pemkab Bekasi Jaga Luas Area Lahan Demi Pertahankan Swasembada Pangan

23 September 2022 21:05 WIB
Mendag Zulkifli Yakin Penetapan Harga Beli Dorong Petani Kedelai Makin Produktif

Mendag Zulkifli Yakin Penetapan Harga Beli Dorong Petani Kedelai Makin Produktif

19 September 2022 17:41 WIB
Pemkab bantul Kembangkan Selopamioro Jadi Kawasan Food Estate

Pemkab bantul Kembangkan Selopamioro Jadi Kawasan Food Estate

13 September 2022 16:23 WIB

Leave A Reply Cancel Reply

FOTO PILIHAN
Kelas Membatik Bernuansa Parikan Meriahkan Hari Jadi ke-732 Kota Surabaya

Kelas Membatik Bernuansa Parikan Meriahkan Hari Jadi ke-732 Kota Surabaya

Foto Pilihan 19 Mei 2025 00:52 WIB
Surabaya Bersih-bersih Sungai Kalimas, Targetkan 500 Titik Pemilahan Sampah RW

Surabaya Bersih-bersih Sungai Kalimas, Targetkan 500 Titik Pemilahan Sampah RW

Foto Pilihan 5 Mei 2025 05:38 WIB
Prabowo Hadiri Hari Buruh di Monas, Umumkan Dewan Kesejahteraan dan Satgas PHK

Prabowo Hadiri Hari Buruh di Monas, Umumkan Dewan Kesejahteraan dan Satgas PHK

Foto Pilihan 1 Mei 2025 16:48 WIB
ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Workshop Shibori untuk Dukung Pelestarian Lingkungan

ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Workshop Shibori untuk Dukung Pelestarian Lingkungan

Foto Pilihan 29 April 2025 14:15 WIB
TNI dan IPB Kolaborasi Bentuk Kompi Produksi untuk Kemandirian Pangan Berkelanjutan

TNI dan IPB Kolaborasi Bentuk Kompi Produksi untuk Kemandirian Pangan Berkelanjutan

Foto Pilihan 24 April 2025 11:15 WIB
Berita Pilihan
Kuliah Tamu IPB Ungkap Strategi Ilmiah Sido Muncul Bangun Industri Jamu Modern

Kuliah Tamu IPB Ungkap Strategi Ilmiah Sido Muncul Bangun Industri Jamu Modern

20 Mei 2025 19:42 WIB
Polri Akan Gelar Perkara Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Pekan Ini, Hasilnya Dijanjikan Terbuka dan Transparan

Polri Akan Gelar Perkara Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Pekan Ini, Hasilnya Dijanjikan Terbuka dan Transparan

20 Mei 2025 14:38 WIB
Kabupaten Bekasi Cetak Sejarah, Serahkan 130 Badan Hukum Koperasi Merah Putih Secara Serentak

Kabupaten Bekasi Cetak Sejarah, Serahkan 130 Badan Hukum Koperasi Merah Putih Secara Serentak

20 Mei 2025 12:07 WIB
Kasus Kanker Kolorektal Meningkat di Kalangan Gen Z, Dosen UNAIR Soroti Pentingnya Deteksi Dini

Kasus Kanker Kolorektal Meningkat di Kalangan Gen Z, Dosen UNAIR Soroti Pentingnya Deteksi Dini

19 Mei 2025 23:52 WIB
Patrick Kluivert Panggil 32 Pemain untuk TC Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Patrick Kluivert Panggil 32 Pemain untuk TC Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

19 Mei 2025 19:23 WIB
Berita Lainnya
Bareskrim Polri Bongkar Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka, 6 Pelaku Penyebar Konten Pornografi Ditangkap

Bareskrim Polri Bongkar Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka, 6 Pelaku Penyebar Konten Pornografi Ditangkap

21 Mei 2025 04:54 WIB
Unusa Buka Jalur KIP Kuliah untuk Fakultas Kedokteran, Kesempatan Emas Bagi Lulusan SMA Berprestasi

Unusa Buka Jalur KIP Kuliah untuk Fakultas Kedokteran, Kesempatan Emas Bagi Lulusan SMA Berprestasi

21 Mei 2025 04:47 WIB
Perpisahan Manis Kevin De Bruyne, Manchester City Kalahkan Bournemouth 3-1

Perpisahan Manis Kevin De Bruyne, Manchester City Kalahkan Bournemouth 3-1

21 Mei 2025 04:40 WIB
iklan shopee
© 2025 pilar.ID | beritajatim.com network
  • Beranda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Arsip Berita
  • Indeks

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.