Jakarta (pilar.id) – PEP Donggi Matindok Field dan PEP Sukowati Field, yang merupakan bagian dari Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, meraih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2023 pada hari Senin (30/10/2023).
Dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (2/11/2023), penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas komitmen keduanya dalam melaksanakan program efisiensi energi sebagai bagian dari program Environmental, Social & Governance (ESG) melalui sejumlah inovasi yang telah diterapkan.
PSBE merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada pemangku kepentingan yang berhasil menerapkan efisiensi energi, konservasi energi, dan penurunan emisi gas rumah kaca. Penghargaan ini telah rutin diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2012 dan sebelumnya dikenal sebagai Penghargaan Efisiensi Energi Nasional (PEEN).
Kementerian ESDM melalui PSBE mendorong semua pihak, termasuk pelaku usaha, untuk mendukung target efisiensi energi nasional sebesar 17 persen pada tahun 2025 dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor energi sebesar 358 juta ton CO2 setara pada tahun 2030.
Pertamina EP Donggi Matindok Field meraih dua penghargaan prestisius. Juara I Sub Kategori Inovasi Khusus Pada Manajemen Energi di Industri diberikan atas inovasi Peningkatan Kinerja Energi dan Reduksi Emisi Berbasis Demand Response Melalui Penerapan LOTION (Load Priority Selection) Pada Gas Turbine Generator. Selain itu, mereka juga meraih Juara III Bidang Efisiensi Energi Kategori Manajemen Energi di Bangunan Gedung dan Kategori Manajemen Energi di Industri Pertambangan dan Energi.
Benny Sidik, General Manager Zona 13 PEP Donggi Matindok Field, menyatakan, “Proyek ini merupakan wujud komitmen kehandalan operasional yang aman dan selamat serta berdampak positif bagi Perusahaan dan juga sosial masyarakat di lingkungan sekitar wilayah operasi PHE OSES.”
Inovasi LOTION memberikan manfaat berupa peningkatan pendapatan sebesar Rp 77 miliar/tahun akibat efisiensi penggunaan gas, serta pengurangan biaya operasional dari efisiensi perawatan karena penghematan jam operasional Gas Turbine Generator (GTG) sebesar Rp 5 miliar/tahun. Selain itu, pengurangan emisi gas yang dilepaskan ke lingkungan mencapai 33.810 ton CO2 setara per tahun.
PEP Sukowati Field juga meraih penghargaan dalam Sub Kategori Inovasi Khusus Pada Manajemen Energi di Industri. Mereka berhasil menciptakan alat E-PEPSI “Efektif Power Plant Sinkron” untuk meningkatkan Reability dan Availability pada Power Plant dengan tujuan mengurangi unplanned shutdown.
Muzwir Wiratama, General Manager Zona 11 PEP Sukowati Field, menyatakan, “Dengan inovasi ini, kami menegaskan komitmen dalam mendukung ketersediaan energi nasional dengan mengurangi adanya unplanned shutdown, dan di sisi lain juga mendukung kinerja keberlanjutan lingkungan dengan adanya efisiensi energi.”
Inovasi ini menghasilkan penghematan sebesar Rp 18,9 miliar/tahun akibat pengurangan kerugian akibat unplanned shutdown. Selain itu, inovasi ini juga menghasilkan efisiensi energi sebesar 62.181,12 GJ/tahun, penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 3.100,18 ton CO2 setara/tahun, dan penghematan lebih dari Rp 24 miliar per tahun dengan periode pengembalian investasi kurang dari satu bulan. (usm/ted)