Jakarta (pilar.id) – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berencana untuk menggelar syukuran puncak hari lahir (Harlah) ke-25 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. Acara tersebut akan dihadiri secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami secara khusus mengundang Presiden Jokowi untuk hadir dalam Puncak Harlah ke-25 PKB di Solo. Saat ini, kami terus mematangkan koordinasi dengan protokoler istana untuk menyiapkan kehadiran Presiden Jokowi,” ungkap Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal di Kantor DPP PKB pada Kamis (20/7/2023).
Selain undangan untuk Presiden Jokowi, acara Harlah PKB juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh politik nasional, seperti Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
“Kami berharap para tokoh ini hadir untuk bersama-sama melakukan istighotsah dan menyampaikan ke publik bahwa meskipun menjelang kontestasi politik 2024, kita tetap solid menjaga silaturahmi,” tambahnya.
Cucun mengungkapkan, sekitar 50 ribu kader dan simpatisan PKB dari seluruh Indonesia diharapkan menghadiri kegiatan ini.
Para kiai khos NU juga diundang untuk ikut serta dalam acara tersebut. “Kami secara khusus mengundang para kiai khos yang selama ini istiqomah mendidik kader bangsa dan mendoakan sungguh-sungguh bagi kedamaian dan kesejahteraan bangsa,” jelasnya.
Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, akan menyampaikan pidato politik dalam puncak Harlah tersebut. Pidato tersebut akan berisi tentang Aksi Melayani Indonesia yang telah dilakukan oleh PKB selama 25 tahun terakhir.
“Apakah nanti akan menyinggung arah politik PKB dalam Pemilu 2024? Nah, itu yang akan kita tunggu bersama dalam detail pidatonya,” ujar Cucun.
Acara perayaan Harlah PKB tahun ini dianggap istimewa karena partai yang dirintis oleh para kiai tersebut telah berusia seperempat abad. Menurut Cucun, usia 25 tahun adalah usia yang matang untuk membuka babak baru perjalanan PKB dalam melayani umat dan bangsa.
“Selama 25 tahun terakhir, PKB telah memberikan warna dalam perjalanan Indonesia sebagai bangsa. Banyak jejak perjuangan PKB yang melahirkan hal-hal monumental, seperti menginisiasi alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan yang menjadi bagian dari konstitusi, menginisiasi UU Pesantren, hingga mengawal kelahiran kebijakan dana abadi untuk pesantren,” pungkasnya. (hen/hdl)