Bogor (pilar.id) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten, Prof Wawan Wahyuddin bersilaturahmi ke pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022).
Kedatangan Rektor UIN SMH tersebut untuk menjalin kerja sama dalam rangka pencegahan terorisme di kalangan mahasiswa. Prof Wawan diterima langsung oleh Sekretaris Utama BNPT RI, Mayjen TNI Dedi Sambowo.
Kedua pimpinan lembaga tersebut kemudian sepakat untuk melakukan penandatangan kerja sama.
“Dengan demikian mahasiswa UIN SMH Banten bisa berperan maksimal bagi kemajuan masyarakat dan bangsa Indonesia ke depan,” kata Wawan, di Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Ke depan, lanjut Wawan, Indonesia menghadapi bonus demografi yaitu tingginya populasi kaum muda. Jika kaum muda memiliki cara berpikir dan kemampuan yang mumpuni, maka Indonesia akan maju pesat.
Di sisi lain, dalam menyongsong tahun 2045 pemerintah sudah menggulirkan tagline Indonesia Emas. Seiring dengan usia NKRI mencapai 100 tahun, kemajuan di berbagai bidang diharapkan membuat Indonesia menjadi negara maju.
“Peran kaum muda termasuk mahasiswa di era kini sangat dibutuhkan karena mereka akan menjadi pemimpin pada tahun 2045,” katanya.
Untuk itu, lanjut Wawan, segala ancaman seperti terorisme harus dicegah agar bonus demografi Indonesia benar-benar memiliki produktivitas tinggi. Dalam hal pencegahan terorisme, Wawan menyatakan BNPT RI adalah leading sector yang memang bertugas untuk mengkoordinasikan penanggulangan terorisme.
“UIN Banten bersinergi dan berkolaborasi dengan BNPT dalam rangka mendukung terciptanya Indonesia Emas 2045,” kata Wawan.
Sementara itu, Dedi menyatakan kerja sama dengan dunia pendidikan seperti UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten sangatlah strategis dalam mencegah paham intoleran dan terorisme di kalangan anak muda. Caranya dengan mendorong para dosen untuk lebih berperan mencegah masuknya paham radikal terorisme sehingga mahasiswa lebih memiliki imunitas.
“Program-program kolaborasi bersama antara UIN Banten dan BNPT akan digulirkan agar mahasiswa memiliki imunitas dari pengaruh intoleran radikal,” kata dia.
Dedi menegaskan, BNPT terus memacu kolaborasi dengan entitas perguruan tinggi lainnya mengingat pentingnya melindungi mahasiswa Indonesia dari pengaruh paham radikal terorisme. “Karena, mahasiswa merupakan aset bonus demografi tahun 2030 dan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelas Dedi. (ach/fat)