Jakarta (pilar.id) – Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Eka Mulyana, mengungkapkan sepanjang pandemi Covid-19, banyak dokter meninggal dunia. Jumlahnya bahkan mencapai 752 jiwa.
Tingginya jumlah kematian dokter akibat Covid-19 patut dijadikan pengalaman berharga. Karena itu, dia terus mengingatkan seluruh tenaga medis agar selalu waspada mengingat pandemi belum berakhir.
“Kepada rekan sejawat, dokter maupun dokter spesialis kami mintakan tingkatkan kewaspadaan walaupun kasusnya menurun,” kata Eka, di Jakarta, Selasa (21/6/2022).
PB IDI, lanjut Eka, juga meminta para dokter untuk selalu berkoordinasi dengan satuan tugas (satgas) setempat. Dia juga mengingatkan semua pihak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
“Kita tidak ingin kasus yang turun membuat lalai, seperti negara tetangga yang membuat kasusnya malah meledak,” kata dia.
Hal senada disampaikan Ketua Umum PB IDI, Muhammad Adib Khumaidi. Pihaknya meminta seluruh anggota IDI untuk tetap waspada dalam upaya mengantisipasi perkembang terbaru Covid-19.
Selain itu, ia juga mendorong agar anggota IDI di seluruh Indonesia untuk mengupdate ilmunya. IDI, lanjut Khumaidi, berencana membentuk satgas untuk mengantisipasi munculnya penyakit-penyakit yang berpotensi menjadi pandemi dan endemi.
Satgas tersebut nantinya tidak hanya menangani masalah Covid-19 saja. Tetapi penyakit lain yang berpotensi menjadi pandemi.
“Satgas yang dibuat IDI bukan hanya untuk Covid saja, tapi juga kejadian yang lain,” kata dia. (ach/beq)