Kutai Kertanegara (pilar.id) – Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, terus berupaya menanggulangi kenaikan harga bahan pangan dengan mengunjungi pasar tradisional. Kali ini, kunjungannya menyasar Pasar Selasa Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Rabu (6/12/2023).
Seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya, Ganjar mendengar keluhan dari para pedagang terkait kenaikan harga bahan pangan. Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD ini memberikan jawaban konkret terhadap permasalahan tersebut.
Pertama-tama, Ganjar menekankan pentingnya memaksimalkan peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai kepanjangan tangan pemerintah. Hal ini bertujuan agar sektor pangan tidak dapat diliberalisasi. “Negara harus mampu mengontrol harga pangan. Bulog perlu dikembalikan fungsinya, karena pangan tidak boleh diliberalisasi. Subsidi bukan hanya terbatas pada pupuk, melainkan juga pada hasil pertanian,” ujar Ganjar.
Keberadaan Bulog, lanjutnya, juga menjadi langkah untuk memotong rantai distribusi yang memengaruhi besarnya harga. “Bulog dapat langsung membeli dari petani, sehingga petani tidak terpaksa menjual hasil panennya kepada tengkulak,” tambahnya.
Kedua, Ganjar menekankan perlunya pemerintah memiliki data pertanian yang sangat rinci, mencakup informasi mulai dari lahan, komoditas tanaman, hingga jumlah petani. Data tersebut dianggap sebagai kunci untuk mengendalikan stabilitas produksi pertanian. “Saya telah menyampaikan berkali-kali, data itu sangat penting. Data menjadi acuan dari produksi hingga hasil akhirnya,” jelasnya.
Ganjar juga menyoroti pentingnya pemerintah mendirikan pabrik pupuk khusus untuk petani. “Kami mendapatkan keluhan tentang kekurangan pupuk untuk petani, sehingga kami percaya pemerintah perlu membangun pabrik pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani,” paparnya.
Setelah pasokan pupuk mencukupi untuk kebutuhan produksi, perhatian harus beralih untuk meningkatkan produksi dengan memanfaatkan teknologi. “Budidaya pertanian juga harus mengadopsi teknologi modern, dan fasilitas produksi pertanian serta bantuan sarana produksi harus optimal,” katanya.
Terakhir, untuk menjaga kestabilan harga pangan, Ganjar menyarankan agar operasi pasar dilakukan secara rutin. Langkah ini bertujuan untuk mengawasi langsung kondisi di lapangan dan mendengarkan aspirasi dari para pedagang dan produsen. “Operasi pasar perlu diadakan secara teratur, dan jika ada tanda-tanda masalah, harus segera ditangani,” tutur Ganjar.
Salah seorang pedagang, Mistianawati, menyampaikan bahwa ia tidak menyangka tempat dagangannya akan didatangi oleh Ganjar. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan keluhannya terkait kenaikan harga bahan pangan. “Iya, saya ditanya tentang harga pangan. Kami berharap Pak Ganjar dapat membantu menstabilkan harga,” ungkap Mistianawati. (rio/hdl)