Jakarta (pilar.id) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengonfirmasi bahwa tidak ditemukan kasus malaria di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Tim Kerja Malaria Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes melaporkan bahwa kasus malaria di IKN sebenarnya berasal dari perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Kemenkes menegaskan bahwa wilayah daratan IKN seluas 256.142 hektar terletak pada dua kabupaten, dan bahwa kasus malaria di IKN berasal dari wilayah lintas batas yang berbatasan dengan Kabupaten PPU, yakni Paser dan Kutai Barat. Tingginya angka kasus malaria di Kabupaten PPU merupakan akibat dari wilayah lintas batas kabupaten tersebut.
Meskipun demikian, Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Kabupaten PPU Ponco Waluyo mengatakan bahwa kasus malaria terakhir yang ditemukan di wilayah yang sekarang menjadi IKN adalah pada November 2018.
Beberapa kasus malaria yang ditemukan di wilayah IKN merupakan kasus impor dari tempat lain, seperti kasus malaria di Persemaian Semoi.
Ponco mengungkapkan bahwa kasus malaria di IKN berasal dari beberapa kasus positif pekerja daerah aliran sungai yang melakukan penanaman bibit pohon di sepanjang jalur di kawasan IKN, bukan kasus asli yang digarap oleh IKN saat ini.
Meskipun begitu, Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan PPU telah melakukan survei dan pengambilan sampel bagi kelompok pekerja yang berisiko, termasuk bagi pekerja konstruksi. Hingga saat ini, belum ada kasus malaria yang terpapar di IKN, sehingga dianggap aman. (usm/hdl)