Jakarta (pilar.id) – Juru bicara (jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, per 3 November 2022 total jumlah kasus gangguan ginjal akut pada anak sebanyak 323 kasus. Syahril menyampaikan, kasus gangguan ginjal akut tersebut sudah tersebar di 28 provinsi seluruh Indonesia.
“Dari 28 provinsi, ada yang dirawat masih 34 orang,” kata Syahril, di Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Secara rinci untuk lima provinsi teratas, DKI Jakarta total kasus mencapai 82 orang. Hingga saat ini terdapat 10 orang yang masih dirawat, dan dinyatakan sembuh sebanyak 28 orang. Adapun kasus kematian di DKI Jakarta sebanyak 44 orang.
Jawa Barat total kasus sebanyak 41 orang, dirawat 5 orang, sembuh 13 orang, dan dinyatakan meninggal 23 orang. Kemudian, Aceh total kasus sebanyak 32 orang, dirawat 2 orang, sembuh 6 orang, meninggal dunia 24 orang.
Selanjutnya Jawa Timur total kasus sebanyak 26 orang, dirawat 3 orang, sembuh 9 orang, dan meninggal dunia 14 orang. Sumatera Barat total sebanyak 21 kasus, dirawat 5 orang, sembuh 6 orang, meninggal dunia orang.
“Yang meninggal 190 (total), yang sembuh 99, sehingga total 323,” kata dia.
Syahril menambahkan, penyebab gangguan ginjal akut ada beberapa faktor. Di antaranya, dikarenakan infeksi, dehidrasi, pendaraha, penyakit lain, kongenital, dan keracunan. “Nah keracunan itu bisa karena makanan, minuman dan juga karena obat-obatan,” kata dia. (ach/hdl)