Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Kota Surabaya, di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi, menunjukkan komitmennya untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di Kota Pahlawan. Dalam rangka mencapai tujuan ini, Pemkot Surabaya tengah melaksanakan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur dan mengoptimalisasikan layanan Puskesmas hingga 24 jam.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara resmi meletakkan batu pertama (ground breaking) pembangunan RSUD Surabaya Timur pada Kamis (5/10/2023).
RSUD ini akan difokuskan pada layanan kesehatan ibu dan anak, serta dibangun di Jalan Medokan Asri Tengah, Blok RL V, Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut, Surabaya.
Dengan luas area sekitar 5,3 hektar, tahap awal pembangunan akan mencakup 1,7 hektar dengan nilai kontrak sebesar Rp494 miliar. RSUD Surabaya Timur diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dengan kapasitas total 257 bed.
“RSUD Surabaya Timur kami utamakan untuk ibu dan anak, tetapi tetap menyediakan layanan untuk semua jenis penyakit,” kata Wali Kota Eri pada Kamis (28/12/2023).
Dengan adanya RSUD Surabaya Timur, Pemkot Surabaya berharap dapat memberikan opsi pelayanan kesehatan yang lebih luas kepada masyarakat, melengkapi dua rumah sakit sebelumnya, yaitu RSUD Dr. M Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH).
“Ada pilihan di Rumah Sakit Surabaya Timur, tidak hanya terfokus di BDH dan RSUD Dr. Soewandhie,” tambahnya.
Selain pembangunan RSUD Surabaya Timur, Pemkot Surabaya juga mengambil langkah besar dengan membuka Puskesmas selama 24 jam. Langkah ini diambil untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di 63 Puskesmas di seluruh Surabaya, dan layanan ini telah beroperasi sejak November 2023.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menjelaskan bahwa Puskesmas 24 jam hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan pemeriksaan, pengobatan, dan kegawatdaruratan.
“Layanan Puskesmas 24 jam dapat diakses oleh semua pasien, baik pasien umum maupun peserta BPJS. Puskesmas juga buka setiap hari Senin-Jumat,” kata Nanik.
Sementara Puskesmas yang telah memiliki fasilitas rawat inap tetap memberikan layanan 24 jam setiap hari, dengan pelayanan khusus persalinan dan rawat inap. Ada 23 Puskesmas di Surabaya yang menyediakan layanan rawat inap, antara lain Puskesmas Balongsari, Banyu Urip, Bulak Banteng, Dukuh Kupang, Dupak, Gunung Anyar, Jagir, Kebonsari, Kedurus, Keputih, dan lainnya.
Dengan langkah-langkah ini, Dinkes Kota Surabaya memiliki harapan untuk memaksimalkan layanan kesehatan, termasuk langkah-langkah pencegahan terhadap penyakit seperti Pneumonia, COVID-19, Tuberkulosis (TBC), hingga HIV/AIDS, dengan perluasan layanan dan pemasifan skrining kesehatan. (rio/ted)