Surabaya (pilar.id) – Hujan deras dan angin kencang melanda Kota Surabaya pada Kamis (7/12/2023) malam, menyebabkan genangan air di 24 titik dan pohon tumbang di 76 titik di beberapa kawasan. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memastikan bahwa penanganan banjir di tahun 2023 telah terlaksana sebanyak 98 persen.
Wali Kota Eri mengatakan bahwa cuaca ekstrem malam sebelumnya sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Oleh karena itu, dia mengimbau warga untuk tetap waspada dan berdoa agar Kota Surabaya selalu dalam keadaan aman.
“Hujan ini tidak seperti biasanya, sudah diramalkan oleh BMKG. Maka dari itu, saya mengimbau kepada warga Surabaya untuk bersyukur dan berdoa. Kota Surabaya, setelah hujan langsung surut, tidak seperti daerah lain yang biasanya mengalami banjir setelah hujan,” ujar Wali Kota Eri pada Jumat (8/12/2023).
Wali Kota Eri menekankan keprihatinannya terhadap potensi tumbangnya pohon selama musim hujan. Dia mengajak warga untuk tidak berteduh di bawah pohon saat hujan disertai angin kencang, seperti yang terjadi malam sebelumnya.
Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah melakukan perantingan pohon secara masif untuk mencegah tumbangnya pohon. Upaya ini telah dilakukan oleh DLH sejak musim hujan tahun sebelumnya.
“Kekhawatiran saya bukan hanya terkait airnya, tetapi juga tumbangnya pohon. Jangan sampai ada korban di Kota Surabaya. Saya berharap, jika hujan disertai angin seperti malam kemarin, jangan berada di bawah pohon. Jika sudah terjadi karena itu adalah kejadian alam yang tidak bisa dihindari, kita hanya bisa meminta doa dari warga Surabaya,” imbau Wali Kota Eri.
Selain mengimbau warga untuk waspada, Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya mengatasi genangan atau banjir hingga tahun 2024 mendatang. Wali Kota Eri menjelaskan bahwa penanganan prioritas banjir pada tahun 2024 akan difokuskan pada perbaikan di kawasan Dukuh Kupang dan sekitarnya.
“Penanganan banjir di tahun 2023 menjadi prioritas kita. Kalau di 2023, prioritas kita sudah berhasil mengatasi banjir di seluruh titik. Tahun 2024, prioritas kita adalah perbaikan di kawasan Dukuh Kupang, karena anggarannya cukup besar,” ungkapnya.
Wali Kota Eri menuturkan bahwa banjir di kawasan Dukuh Kupang dan Banyu Urip pada malam sebelumnya disebabkan oleh air hujan yang berasal dari jalan di dekat dua kawasan tersebut. Air hujan mengalir turun ke kawasan tersebut, menyebabkan genangan.
“Hal yang saya khawatirkan bukan hanya airnya, tetapi pohon tumbang. Jangan sampai ada korban di Kota Surabaya. Maka itu, saya berharap, jika hujan angin seperti kemarin, jangan berada di bawah pohon. Kalau sudah terjadi, karena itu adalah kejadian alam yang tidak bisa dihindari, kita hanya bisa meminta doa warga Surabaya,” tambahnya.
Wali Kota Eri menegaskan bahwa hingga pertengahan Desember 2023, penanganan banjir secara keseluruhan telah mencapai sekitar 98 persen. Titik-titik yang telah ditangani pada tahun 2023 sebagian besar sudah tidak lagi mengalami banjir.
“Yang dikerjakan pada tahun 2023, insya Allah sudah tidak ada banjir. Kalau seperti di Dukuh Kupang, bagian bawahnya tidak bisa dikerjakan karena di bawah itu adalah tampungan dari atas. Oleh karena itu, kita membuat saluran di atas,” tambahnya.
Lurah Dukuh Kupang, Fahmi Fitra Ardiansjah, membenarkan bahwa wilayahnya sempat mengalami banjir. Dia menjelaskan bahwa dua wilayah yang terdampak banjir adalah Dukuh Kupang dan Putat Jaya.
Banjir di kawasan tersebut disebabkan oleh letaknya yang berada di dataran rendah, sehingga air hujan dari dataran tinggi mengalir ke bawah. Fahmi menyebut bahwa pembatas sungai yang jebol memperparah keadaan.
“Saat ini, air sudah tidak masuk ke dalam rumah. Ketinggian air hanya sebatas di jalanan depan rumah. Posisi rumah lebih tinggi satu setengah meter dari jalan, sehingga air tidak masuk ke dalam rumah,” ungkap Fahmi.
Fahmi menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap penanganan banjir di wilayah Dukuh Kupang dan Putat Jaya. Salah satu tindakan yang diambil adalah melakukan rekayasa pengalihan arus air sebelum mencapai kawasan Dukuh Kupang Gang Lebar. (rio/ted)