Surabaya (pilar.id) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang baru memimpin Kota Pahlawan selama kurang dari 3 tahun, telah berhasil meraih 106 penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional. Prestasi ini mencakup penghargaan untuk dirinya secara personal dan untuk Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya).
Sejak dilantik menjadi Wali Kota pada 26 Februari 2021, Eri Cahyadi telah mengimplementasikan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik di Kota Surabaya. Salah satu terobosan signifikan adalah menjadikan Balai RW sebagai ujung tombak pelayanan warga, sebuah langkah kreatif yang mendapat respons positif dari masyarakat.
Hingga akhir tahun 2023, Eri Cahyadi berhasil meraih 106 penghargaan, terdiri dari 26 penghargaan personal, 76 penghargaan nasional, dan 4 penghargaan internasional. Meskipun penghargaan bukan tujuan utama dari pelayanan Pemkot Surabaya, namun Eri Cahyadi menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi warga Kota Surabaya.
Beberapa penghargaan yang diakui sangat fenomenal dan sejarah baru bagi Surabaya adalah Penghargaan ASEAN Environmentally Sustainable City (ESC) kategori Udara Terbersih Kota Besar. Dengan meraih penghargaan ini, Surabaya diakui sebagai kota dengan udara terbersih di seluruh ASEAN.
Penghargaan internasional lainnya yang diraih oleh Surabaya adalah Sertifikat Komitmen Kota Layak Anak Dunia dari UNICEF. Surabaya menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang dinilai layak menjadi Kota Layak Anak Dunia.
Penghargaan nasional yang sangat fenomenal adalah Manggala Karya Kencana (MKK) dari BKKBN RI. Penghargaan ini diberikan kepada Wali Kota Eri dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesehatan Keluarga (TP-PKK) Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi, berkat terobosan dan inovasi dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan di Surabaya.
Eri Cahyadi menyatakan bahwa Surabaya berhasil menjaga dan meningkatkan ketahanan keluarga dengan menurunkan angka stunting dan kemiskinan, serta memberikan pendampingan kepada keluarga secara berkelanjutan.
Penghargaan-penghargaan ini memberikan bukti bahwa Surabaya terus bertransformasi menjadi kota yang lebih baik di bawah kepemimpinan Eri Cahyadi. Ia mengapresiasi dukungan masyarakat, dan mengakui bahwa pembangunan SDM dan kerjasama antarwarga telah memberikan dampak positif yang signifikan.
“Saya selalu katakan bahwa Surabaya bisa menurunkan angka stunting dan kemiskinan bukan karena walikotanya, bukan karena pemerintahannya, tetapi karena warganya yang guyub rukun dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya,” tegasnya.
Melalui sinergi dan kolaborasi, termasuk implementasi Kampung Madani dan Kampung Pancasila, Eri Cahyadi yakin bahwa masalah stunting, gizi buruk, kemiskinan, angka kematian ibu dan anak, serta tantangan lainnya di Kota Surabaya akan cepat terselesaikan.
Penghargaan yang diterima oleh Eri Cahyadi diakui sebagai kerja keras seluruh warga Kota Surabaya, termasuk peran media yang turut menyebarkan informasi mengenai program dan inovasi Pemkot Surabaya.
“Saya dan jajaran pemkot tidak bisa sendirian membangun kota ini, tapi kami butuh dukungan dari semua pihak, semua warga Surabaya. Kalau kita bersama-sama membangun kota ini, saya yakin Surabaya ke depan akan menjadi kota yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” pungkasnya. (rio/ted)