Malang (pilar.id) – Demonstrasi Arek Malang yang dilakukan di depan Kantor Arema FC, Minggu (29/1/2023) siang tadi berlangsung ricuh.
Akibat demonstrasi tersebut kantor Arema FC mengalami kerusakan. Selain itu, tiga orang diketahui mengalami luka-luka akibat kericuhan yang terjadi.
Menindak kejadian tersebut, polisi akhirnya mengamankan 107 orang yang diduga terlibat dalam kericuhan saat demonstrasi pernyataan sikap Arek Malang dan permohonan maaf ke manajemen Persebaya Surabaya itu.
“Tiga orang korban luka-luka atas nama Nur Rokim, 46 tahun di bagian kepala, Yessi Gusman, 40 tahun luka di bagian dahi sebelah kiri, serta Robert 51 tahun di dahi kiri. Semuanya luka akibat benda tumpul,” terang Karo Ops Polda Jawa Timur, Kombes Pol Puji Santoso, Minggu (29/1/2023).
Setelah kericuhan tersebut mereda, polisi segera melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh Aremania. Polisi meminta agar tidak ada aksi balasan atas insiden tersebut.
Puji juga menegaskan bahwa pihaknya memberikan kebebasan untuk melakukan demonstrasi asalkan dilkaukan dengan tertib dan tidak melakukan pengerusakan.
Aksi demonstrasi Arek Malang yang dilakukan pada Minggu siang tadi, merupakan aksi lanjutan dari penyegelan kantor Arema FC yang telah mereka lakukan sebelumnya pada 15 Januari 2023 lalu.
Arek Malang yang melakukan demonstrasi mulanya melakuakn long march dari Taman Makam Pahlawan (TMP) atau Jalan Veteran ke kantor Arema FC.
Kericuhan kemudian mulai terjadi setelah masa aksi dari Arek Malang bertemu dengan sejumlah orang yang menjaga Kantor Arema FC.
Dalam aksi demonstrasi ini, Arek Malang menuntut jawaban atas tuntutan yang mereka sampaikan pada 15 Januari lalu.
Selain itu, Arek Malang juga menyampaikan permohonan maaf kepada manajemen Persebaya Surabaya, pemain, serta pendukung Persebaya yang sempat mengalami kekerasan berupa pelemparan batu. (fat)