Semarang (pilar.id) – Apa itu diffuse axonal injury (DAI) yang dialami Crystalino David Ozora kader GP Ansor usai dianiya Mario Dandy Satrio anak pejabat Ditjen Pajak, begini penjelasan dr Muslim Kasim.
dr Muslim Kasim menguraikan tentang apa itu diffuse axonal injury (DAI) yang dialami David secara rinci, kondisi ini disebut bisa sangat fatal bagi penderitanya.
Seperti diketahui David, korban kasus penganiayaan oleh Mario Dandy Satrio pemuda 20 tahun anak pejabat pajak, disebutkan mengalami diffuse axonal injury sehingga menyebabkan koma, apa itu diffuse axonal injury? begini penjelasan dr Muslim Kasim.
Menurut dr Muslim Kasim, diffuse axonal injury (DAI) adalah bentuk cedera otak traumatis.
“Hal ini terjadi ketika otak dengan cepat bergeser di dalam tengkorak saat cedera sedang terjadi,” tulis dr Muslim Kasim pada laman Instagram dia dikutip Pilar.id, Senin 27 Februari 2023.
dr Muslim Kasim nmengatakan, DAI terjadi akibat kejadian trauma yang menyebabkan otak dalam tengkorak berputar atau bergerak ke depan dan belakang.
Trauma ini melibatkan gerakan cepat dan lambat, di mana apabila cukup kuat maka gerakan tersebut bisa merusak akson.
Fatalnya, hal ini bisa menyebabkan koneksinya rusak atau terputus dan berdampak ke daerah otak lainnya.
diffuse axonal injury (DAI) umumnya menyerang beberapa bagian otak dengan akson, seperti:
•Materi putih lobus frontal.
•Materi putih lobus temporal.
•Corpus callosum.
•Batang otak.
“Dalam kasus dialami oleh David, tampak jelas bahwa penganiayaan atau tindak kekerasan yg brutal melibatkan pemukulan berlebihan ke area kepala bisa menyebabkan DAI.” ujar dr Muslim Kasim.
Dia menekankan bila, diffuse axonal injuri merupakan salah satu jenis cedera otak traumatis yang sangat mematikan.
Lebih dari itu, cedera otak ini juga berpotensi besar merusak masa depan penderitanya.
Banyak orang tidak kunjung pulih atau selamat dari cedera kepala parah DAI yang dialami.
Bila pun selamat, tak jarang cedera diffuse axonal injury (DAI) ini menyebabkan pasien koma dan tidak sadarkan diri.
Kalaupun sadar, pasien dihadapkan dengan risiko disabilitas meski sudah menjalani rehabilitasi. (daz)