Jakarta (pilar.id) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan perekonomian daerah dan nasional dengan mengoptimalkan konektivitas pariwisata dan logistik. Fokus pengembangan ini diarahkan pada Pelabuhan Jangkar Situbondo dan Pelabuhan Lembar, Lombok.
Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, menjelaskan hasil Rapat Evaluasi dan Optimalisasi Layanan Penyeberangan Lintas Jangkar-Lembar yang telah beroperasi sejak 15 Desember 2023. Keputusan tersebut memperkuat langkah ASDP untuk secara permanen mengoperasikan layanan penyeberangan lintas Jangkar-Lembar, menggantikan lintasan sebelumnya, yaitu Ketapang-Lembar.
“Lintasan ini menciptakan pola operasional yang lebih lancar dan seamless, baik di Pelabuhan Ketapang maupun di Pelabuhan Jangkar,” ujar Shelvy.
Berdasarkan surat dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) kelas II Jawa Timur, kapal-kapal perbantuan yang sebelumnya beroperasi di Lintas Ketapang-Gilimanuk akan dipindahkan untuk melayani lintas penyeberangan Jangkar-Lembar. Beberapa kapal yang beroperasi di rute ini antara lain KMP Jambo X milik PT Duta Bahari Menara Line, KMP Tunu Pratama 5888 milik PT Raputra Jaya, dan KMP Parama Kalyani milik PT Jemla Ferry.
Selain itu, ASDP juga akan mengoperasikan KMP Jatra II di lintas Jangkar-Lembar sebagai langkah signifikan dalam mendukung operasi Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Lintas Ketapang-Gilimanuk.
“Layanan ini tidak hanya menambah kapasitas Pelabuhan Ketapang dan Jangkar-Lembar, tetapi juga meningkatkan efektivitas, keterukuran, kelancaran, dan keselamatan dalam pola operasional dan pelayanan di pelabuhan dan angkutan penyeberangan,” tambahnya.
Pelabuhan Jangkar, Situbondo, yang terletak sekitar 65 kilometer dari Pelabuhan Ketapang, memiliki kapasitas daya tampung hingga 42 ton, mendukung program pemerintah terkait aturan Over Dimension Over Loading (ODOL). Data produksi periode 15 Desember 2023 – 4 Januari 2024 menunjukkan bahwa muatan didominasi oleh kendaraan logistik sebesar 59 persen, diikuti oleh kendaraan roda 4, roda 2, dan bus masing-masing sebesar 21 persen, 17 persen, dan 3 persen.
ASDP terus berkomitmen untuk menyediakan layanan penyeberangan yang prima, aman, nyaman, profesional, dan berkualitas. Lintasan Jangkar-Lembar menjadi bukti nyata peran ASDP sebagai penghubung antarprovinsi lintas pulau, serta kontribusi dalam membangun ekonomi daerah dan nasional serta mempercepat distribusi logistik ke seluruh Indonesia. (ret/hdl)