Jakarta (pilar.id) – Kinerja DPR RI kembali mendapat sorotan. Pasalnya, dari 40 rancangan undang undang (RUU) yang masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2022, baru terealiasi 13 RUU.
“Produktivitas DPR kembali menurun,” kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Taryono, di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Menurut Taryono, kinerja buruk DPR tercermin dari masa sidang satu tahun sidang 2022-2023, yang hanya menghasilkan satu RUU Prioritas, yaitu Undang Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Padahal, lanjut Taryono, masa sidang tahun 2022 tinggal menyisakan dua bulan saja.
“Sementara beban RUU yang masih tertunggak berjumlah 27 RUU,” kata Taryono.
Dengan demikian, DPR memiliki beban kerja legislasi yang sangat berat, sementara waktu juga makin terbatas. Karena, menuju tahun politik akan menyita banyak waktu anggota DPR untuk melakukan pembahasan RUU.
“Itu artinya peluang untuk menuntaskan 27 RUU itu bak mimpi saja,” kata dia.
Formappi juga menyoroti minimnya keterlibatan partisipasi publik dalam menyusun RUU. Karenanya, tidak heran jika kebijakan pemerintah yang disetujui DPR kerap menuai penolakan dari masyarakat melalui demonstrasi di berbagai daerah.
“Padahal sejatinya, justru masyarakatlah yang akan menerima dampak dari kebijakan tersebut,” kata Taryono.
Sementara itu, peneliti Formappi lainnya Lucius Karus mengatakan, minimnya keterlibatan publik tersebut harus segera diperbaiki DPR. Karena, hal itu akan semakin menguatkan dugaan publik jika proses produksi aturan bersifat politis semata.
“Bahwa DPR hanya bertanggung jawab kepada partai politiknya dan penguasa. Dia tidak terlalu menganggap penting partisipasi publik, dengan atau tanpa publik bisa membuat keputusan,” kata Lucius.
Menurut Lucius, momentum pemilu 2024 mendatang bisa digunakan sebagai sarana untuk menghukum DPR. Tentunya, hal itu bisa dilakukan dengan semakin tumbuhnya kesadaran pemilih dalam memilih wakilnya di DPR.
“Kita berharap betul bahwa momentum menghukum DPR bisa betul-betul dilakukan saat pemilu,” kata dia. (ach/hdl)