Gresik (pilar.id) – Community Of Environment Sustainable (Co Ensis) bersama Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) ajak masyarakat Kabupaten Gresik lakukan Brand Audit di TPST3R Wringinasri, Wringinanom, Gresik.
Kegaitan ini selain diikuti oleh masyarakat umum, juga dilaksanakan bersama dengan OSIS MTs Raden Paku Wringinanom, pada Sabtu (21/5/2022).
Co Ensis merupakan organisasi peduli lingkungan yang berasal dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,Universitas Trunojoyo Madura. Dalam kegaiatan Brand Audit kali ini, mereka melakukan pendataan pada sampah yang dikumpulkan dari kegiatan penimbangan.
Di Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, setiap dua hari sekali selalu dilakukan kegaitan penimbangan sampah.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu anggota komunitas Co Ensis, Radita Putri Puspitasari, bila kegiatan studi tentang sampah bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi sampah yang ada di Wringinanom.
“Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan agar mengetahui produk yang paling mendominasi dalam pencemaran sampah,” jelasnya.
Ia menyebut, hasil dari kegiatan studi sampah ini ditemukan komposisi sampah kresek hitam 5%, kresek putih 5%, Sachet multilayer 12%, sachet singlelayer 6%, Botol plastic bening 11%, gelas plastic bening 3%, plastic bening 9%, kaleng 15%, gelas plastik putih 1%, kardus minuman 5%, kertas duplek 5%, kresek warna 6%, sedotan 3%, B3 2%, Plastik keras 2%, kardus 6%
Hingga dilakukan penimbangan dan perhitungan sampah dan didapati yang menjadi TOP BRAND sebagai konsumsi rutin masyarakat sekitar diantaranya seperti wings 36%, Indofood 23%, Unilever 17%, Danone 13%, dan Tanobel 11%.
Tak hanya itu, ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sudah sering diikutinya, karena menurutnya jika sampah plastik terlalu banyak dihasilkan, hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan kebocoran pembuangan sampah di sungai semakin banyak.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa kegiatan ini secara tidak langsung menyampaikan kepada masyarakat agar sadar bahwa sampah plastik yang dihasilkan setiap hari jumlahnya tidak sedikit, sehingga penggunaannya harus dikurangi.
Hal serupa juga disampaikan salah satu anggota komunitas Co Ensis, Silfi Maulidatur Rohmah yang menyebutkan bahwa kebocoran pembuangan sampah plastik disungai dapat menyebabkan plastik terdegradasi sehingga berubah bentuk menjadi mikroplastik.
“Keberadaanya mikroplastik sangat berbahaya bagi manusia maupun biota di dalam perairan,” paparnya.
Dalam kegiatan ini, Ecoton bersama Co Ensis membagikan deterjen bubuk dengan pembelian secara refil kepada relawan, dengan bungkus paperbag yang bertujuan agar para relawan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Atas kegiatan ini, salah satu anggota Osis MTs. Raden paku, Roudlotul Jannah merasa bangga dan senang bisa mengikuti kegiatan ini sehingga pengetahuannya tentang sampah jadi semakin banyak. (jel/fat)