Tuban (pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, turut hadir dalam acara peresmian gedung baru Kampus C Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban (IIKNU), Kamis (10/8/2023).
Mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, ia menggarisbawahi pentingnya peran mahasiswa di bidang kesehatan dalam usaha mencegah stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI) guna mencapai indeks kesehatan yang lebih baik.
“Pendidikan dan kesehatan harus saling terkait. Saya berharap mahasiswa dapat berkontribusi nyata yang berdampak positif bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah dengan melakukan sosialisasi perubahan pola asuh, pola hidup, dan asupan gizi bagi balita,” ungkap Emil.
Ia menunjukkan bahwa upaya pencegahan telah memberikan hasil yang signifikan. Dia mencatat penurunan drastis Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Timur, yang turun menjadi 93 per 100 ribu Kelahiran Hidup (KH) pada tahun 2022 dari 234,7 per 100 ribu KH pada tahun 2021.
“Angka tersebut bahkan melebihi target AKI Jatim tahun 2022 sebesar 96,42 per 100 ribu KH. Hal ini juga melampaui target nasional yang ditetapkan untuk tahun 2024, yaitu 183 per 100 ribu KH,” tambahnya.
Penurunan AKI tersebut, menurut Emil, merupakan hasil kerja keras dan komitmen dari para tenaga kesehatan dalam melaksanakan sosialisasi dan edukasi. Salah satu inisiatif yang efektif adalah program Bunda Anak Impian (BUAIAN) yang melakukan pemantauan dengan metode door to door berbasis teknologi.
Lebih lanjut, Emil juga menyoroti peran penting mahasiswa IIKNU dalam upaya pencegahan stunting. Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Provinsi Jawa Timur mencapai 19,2 persen. Namun, target nasional tahun 2024 adalah menurunkan angka stunting menjadi 14 persen.
“Wisudawan IIKNU akan menjadi harapan bagi Jawa Timur dalam mencapai target penurunan stunting ini,” ungkap Emil.
Emil juga mengapresiasi kontribusi IIKNU tidak hanya terhadap NU dan masyarakat, tetapi juga sebagai kelanjutan dari perjuangan ulama NU, khususnya di bidang kesehatan.
“Meneruskan perjuangan Hasyim Asy’ari dalam memberikan kontribusi melalui pendidikan adalah tugas mulia dari NU untuk membangun Jatim dan Indonesia,” tambahnya.
Kepada mahasiswa IIKNU, Emil mengimbau untuk terus mengembangkan ilmu kesehatan mereka. Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Tuban serta TP PKK Tuban dalam upaya edukasi kepada masyarakat sangat diharapkan guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan.
“Melalui kontribusi yang lebih baik, mahasiswa IIKNU dapat mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul bagi masyarakat Tuban dan seluruh bangsa serta negara,” tandasnya.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga memberikan arahan, menekankan pentingnya meningkatkan mutu pendidikan untuk memenuhi standar internasional. Dia menyoroti perlunya peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan Indonesia agar dapat bersaing di pasar internasional.
“Meskipun negara seperti Jepang, Arab Saudi, dan Jerman sangat membutuhkan tenaga kesehatan dari Indonesia, namun standard kompetensi dan kualifikasi perawat kita masih perlu ditingkatkan,” ungkap Ma’aruf.
Dalam mengakhiri pidatonya, Ma’aruf mengapresiasi gedung baru Kampus C IIKNU yang akan menjadi sarana pendidikan yang mendukung tri dharma perguruan tinggi. Gedung ini diharapkan dapat melahirkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan mampu menghadapi berbagai tantangan kesehatan, termasuk TBC dan stunting.
“Dengan mengedepankan sumpah profesi dan standar yang berlaku, tenaga kesehatan akan menjadi pilar utama dalam membawa kesejahteraan kepada masyarakat,” tutupnya. (tok/hdl)