Yogyakarta (pilar.id) – Harga kebutuhan pokok di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprakirakan akan mengalami lonjakan pada H-7 Lebaran tahun 2023. Hal tersebut disinyalir banyaknya pemudik yang telah masuk ke wilayah DIY pada waktu tersebut.
“Pemudik yang masuk ke DIY dimulai pada H-7 Lebaran mulai banyak, maka harga pasaran juga akan ikut naik,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti, Minggu (9/3/2023).
Lebih lanjut, pihaknya terus mengantisipasi lonjakan para pemudik yang datang ke DIY, terlebih adanya pencabutan PPKM membuat stok pangan yang dibutuhkan akan jauh lebih banyak daripada pada Lebaran tahun sebelumnya.
“Harus diantisipasi (kenaikan pemudik) sehingga butuh stok pangan yang banyak dibanding kemarin karena sekarang full,” imbuhnya.
Syam menyebut saat ini persentase inflasi DIY berada di angka 6,11 persen. Kendati demikian, bertambahnya inflasi di DIY bisa saja terjadi apabila kenaikan harga bahan pokok tidak juga terkendali.
“Tentu kami juga berharap apabila inflasi tinggi, perekonomian tinggi juga. Jadi tidak ada minus,” paparnya.
Terkait upaya untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan lintas sektor untuk menyediakan stok kebutuhan pokok pada H-7 lebaran. Selain itu, pihaknya juga sering mengadakan operasi pasar dan pasar murah untuk para penjual dan pembeli.
“Mengingat lebaran satu tahun sekali, kami mengimbau pedagang jangan aji mumpung. Di samping itu, masyarakat juga bisa menghindari belanja berlebihan atau panic buying,” ungkapnya. (riz/hdl)