Jakarta (pilar.id) – Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2022 di atas 5 persen atau 5,27 persen. Namun sepertinya terjadi anomali, di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia menujukkan tren positif, tapi di sisi lain semakin meningkatnya ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) di Tanah Air.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), terdapat 10.765 orang yang terkena PHK sejak Januari hingga September 2022. Kemungkinan jumlah ini akan bertambah seiring situasi ekonomi saat ini.
Pengamat ekonomi dari IndiGo Network, Ajib Hamdani, mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 masih tumbuh positif. Akan tetapi, pertumbuhannya cenderung kurang kuat dnegan situasi ekonomi saat ini.
“Tetapi pertumbuhan ekonomi ini cenderung kurang sustain karena ditopang oleh konsumsi rumah tangga,” kata Ajib di Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal III-2022 masih tertolong oleh insentif bantuan sosial (bansos) dari pemerintah hingga Desember 2022. Terutama sektor-sektor atau industri padat karya.
Oleh sebba itu, ia memprediksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 tidak se-agresif tahun 2022, bahkan cenderung akan melandai. Apalagi sekarang sudah mulai terjadi cost push inflation. Insflasi yang disebabkan karena kenaikan Harga Pokok Produksi (HPP).
Sekian itu, permintaan yang orientasi ekspor, juga sedang mengalami konstraksi. Maka dari itu, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
“Yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, yaitu inflasi, melemahnya daya beli, dan bertambahnya pengangguran,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah mempunyai ruang fiskal yang relatif terbatas untuk mengagregasi pertumbuhan ekonomi. Program transformasi ekonomi harus secara konsisten didorong dan investasi harus mendapat dukungan regulasi yang optimal.
Selain mencegah PHK, kata dia, ada dua yang pemerintah bisa lakukan untuk mengurangi pengangguran. Pertama yaitu membuka lapangan kerja baru melalui pembukaan investasi.
“Kedua, memberikan kemudahan berusaha dan melahirkan banyak pengusaha baru,” tegasnya. (her/hdl)