Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat mengapresiasi dan mendukung sambutan baik dari seluruh mitra perguruan tinggi dan perusahaan yang terlibat dalam kerjasama percepatan realisasi penggunaan kendaraan listrik di Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dalam acara Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Nottingham UK, Universitas Airlangga Surabaya, PT Tekno Karya Nusa, dan PT Nagara Sains Ekosistem secara virtual pada Senin (11/4/2022).
“Kami mengucapkan selamat kepada Universitas Airlangga, NUJEK, dan Nagara Sains Ekosistem yang telah bekerjasama dengan University of Nottingham dalam kerjasama research yang kita harapkan bisa semakin meningkatkan daya saing industri berbasis teknologi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur,” kata Emil.
Ia menjelaskan, adanya kerjasama ini tentu juga mempererat hubungan antara Indonesia dengan United Kingdom serta kerjasama yang dilakukan dapat memberikan dampak yang bersifat multiplier effect bagi perekonomian khususnya di Jawa Timur.
“Nagara Sains Ekosistem juga memiliki kerjasama yang cukup berkelanjutan bersama University of Nottingham dan NUJEK merupakan salah satu inovasi dari komunitas yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU),” tutur Emil.
“Tentu akan memberikan dampak yang luar biasa apabila inovasi ini kemudian berkembang menjadi sebuah terapan dalam meningkatkan ‘green economy’,” sambungnya.
Lebih lanjut, Mantan Bupati Trenggalek tersebut mengatakan bahwa per hari ini, penggunaan platform digital berbasis gig economy menjadi salah satu tulang punggung dari mobilitas masyarakat.
“Mobilitas masyarakat tidak lagi didefinisikan hanya dengan bus atau kereta tetapi juga mobilitas dan konektifitas yang ‘last mile connection’, yang disediakan melalui layanan seperti NUJEK salah satunya,” tuturnya.
Sebagai penutup, Emil optimis dengan adanya sinergi yang terjalin antara perguruan tinggi dan perusahaan serta dukungan dari pemerintah dapat mewujudkan percepatan program kendaraan berbasis listrik di Indonesia khususnya di Jawa Timur.
“Penandatanganan MoU ini sangat penting bagi Pemrpov Jatim dan kami telah mengambil sebuah komitmen untuk memberikan insentif fiskal bagi pengguna dan pembeli kendaraan bermotor berbasis tenaga listrik,” pungkas Emil.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, Irlandia, dan Organisasi Maritim Internasional Desra Percaya mengatakan bahwa pihaknya senantiasa akan memfasilitasi kerjasama Indonesia-Inggris di bidang research dan pengembangan akademik lainnya.
“Saya ucapkan selamat atas penandatangan MoU ini semoga implementasinya berjalan lancar, menghasilkan pengeluaran konkret yang berdampak pada kemajuan riset nasional, dan peningkatan ekonomi masyarakat serta menjadi model dalam upaya membangun ekosistem riset nasional yang ditopang oleh triplehelix ABG (Academic, Business and Government),” ucap Desra.
Sebagai informasi, kerjasama yang dilakukan dalam MoU berfokus pada: (1) Penelitian bersama dan program akademik untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas usaha di bidang elektrifikasi transportasi; (2) Program pelatihan dan peningkatan keterampilan yang mencakup pembinaan wirausahawan terkemuka dan personel Iptek yang bekerja di rantai pasokan kendaraan listrik; (3) Pusat perintis teknologi berkelanjutan yang memfasilitasi alih teknologi dan komersialisasi untuk mempercepat realisasi hasil penelitian menjadi produk komersial di Indonesia; dan (4) Kerjasama kelembagaan untuk membangun ekosistem sepeda motor listrik di Indonesia yang meliputi pengadaan sepeda motor listrik, pembelian dan servis penggantian aki serta konversi sepeda motor. (usm/hdl)