Jakarta (pilar.id) – Beberapa waktu lalu, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan menyampaikan bahwa pemerintah, tidak akan memberi izin Liga profesional sepakbola Indonesia untuk digelar kembali sebelum ada perbaikan di dalam diri PSSI.
Sebab, pemerintah berpendapat bahwa PSSI harus bertanggung jawab atas kejadian di Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan apapun dari PSSI selain permohonan maaf.
Di sisi lain, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, A.S.Sukawijaya sudah berani mengeluarkan pernyataan bahwa Liga 1 akan kembali bergulir akhir November 2022 mendatang. Namun, ia menambah bahwa bergulirnya Liga 1 setelah pelaksanaan pelatihan dan edukasi terhadap penyelenggara liga.
“Rencananya pada 15 hingga 18 November 2022 akan ada pelatihan serta edukasi untuk penyelenggara dan fase tes kelanjutan Liga 1,” kata Pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu dalam siaran pers di Semarang, Senin (17/10/2022).
Setelah pelatihan tersebut, lanjut dia, Liga 1 akan aman bergulir secara keseluruhan.
Ia menyebut pada waktu hingga digulirkannya kompetisi Liga 1, terdapat sejumlah agenda yang berkaitan dengan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) di Indonesia.
Ia menjelaskan Presiden FIFA dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, kata dia, Presiden FIFA juga dijadwalkan menghadiri gelaran Presidensi G20 Indonesia di Bali untuk memaparkan kondisi persepakbolaan tanah air.
Kompetisi Liga 1 Indonesia yang disetop sementara usai tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang rencananya akan kembali bergulir pada 25-26 November 2022.
Sebelumnya, PT LIB menghentikan Liga 1 Indonesia musim 2022/2023 selama satu pekan usai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, setelah laga Arema FC melawan Persebaya, pada Sabtu (1/10/2022).
Kepolisian mencatat 127 orang meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut, yang di antaranya dua anggota Polri.
Arema FC dipermalukan tamunya Persebaya dengan skor 2-3 dalam pertandingan itu. (fat)