Jakarta (pilar.id) – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mewanti-wanti pemerintah agar Indonesia tidak masuk ke dalam gelombang keempat covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Erlina Burhan mengatakan, pemerintah harus meneruskan dan mengoptimalkan kebijakan yang efektif untuk mengurangi kasus covid-19.
Pemerintah juga harus melakukan konsolidasi dengan pemerintah daerah hingga TNI/Polri terkait program vaksinasi nasional. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan cakupan vaksin booster.
“Supaya tidak ada gelombang keempat, pemerintah jangan sampai lengah memantau virus corona,” kata Erlina dalam konferensi pers yang disaksikan secara daring, Jumat (26/8/2022).
Sekian itu, lanjut Erlina, pemerintah harus memastikan masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pemerintah juga harus meningkatkan 3T (testing, tracing, dan treatment) agar kasus-kasus di masyarakat dapat ditanggulangi.
“Positivity rate juga harus di bawah 5 persen,” tegasnya.
Kendati fokus terhadap virus corona, pemerintah juga perlu memperhatikan dan fokus terhadap penyakit lainnya seperti tuberkulosis, DBD, dan cacar monyet. Pemerintaj harus membuat program strategi terkait masalah lainnya.
Indonesia juga masih dihadapkan penyakit tidak menular yang masih menghantui masyarakat seperti kanker dan lain sebagainya.
“Ayo pemerintah juga memberikan perhatian kepada penyakit lain, jangan hanya ke covid-19 dan melupakan penyakit lainnya yang tak kalah mematikan,” kata dia.
Terakhir, dia meminta agar pemerintah dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kata dia, PHBS harus diterapkan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.
“Masyarakat harus menerapkan PHBS mulai dari diri sendiri dan keluarga,” ujarnya. (her/din)