Kota Batu (pilar.id) – Dampingi Kepala Badan Pusat Statistik Nasional Margo Yuwono, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak hadir dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional terkait Sensus Pertanian Tahun 2023 di Hotel Singhasari, Batu, Kamis (11/8/2022) pagi.
Dalam kesempatan itu, Emil menyebut jika peran BPS bagi pemerintah baik di level pusat hingga daerah sangatlah penting. Khususnya pada upaya pemerintah dalam penekanan angka kemiskinan.
Katanya, angka kemiskinan tertinggi tercatat ada di kawasan pedesaan. Namun, berbanding terbalik dengan angka pengangguran yang terpantau rendah. Di wilayah Kabupaten, sektor perkebunan hingga peternakan, tercatat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun sayangnya masih tercatat miskin.
“Kami menyebut kondisi ini sebagai kemiskinan Agro. Sektor pertanian itu sangat penting tapi yg hidup di dalamnya sangat sulit,” ucap Emil.
Ditambahkan, saat ini pihaknya tengah mencoba mengubah pendekatan dalam penanganan kemiskinan. “Kemiskinan bukan lagi urusan Dinas Sosial, bukan hanya terkait Bansos. Tetapi ini adalah sebuah permasalahan struktural di dalam sektor perekonomian. Additional Intervention harus dilakukan,” tegasnya.
Ia memberi contoh, pada proses pemberian bantuan pupuk bagi petani, banyak dijumpai petani-petani daerah yang tercatat kurang mampu sehingga kesulitan akses dalam mendapatkan subsidi.
Hal semacam ini, menurutnya perlu ada intervensi tambahan. “Disinilah kita perlu data yang lebih spesifik, by name by address. Penting sekali bagi kami data tersebut dari BPS. Ini adalah sebuah cooperation yang masif dan sangat baik,” ucapnya.
Meski demikian, Emil mengaku optimis atas penyelenggaraan Rakornas di Batu, Jawa Timur bisa memberikan hasil yang signifikan bagi bangsa Indonesia.
“Saya optimis dan sangat yakin dengan keindahan Kota Batu, bisa memberikan semangat bagi seluruh insan-insan BPS dari seluruh penjuru negeri untuk mensukseskan Rakornasvs kali ini,” pungkas Wagub Emil. (usm/hdl/ant)